Selamatkan Nelayan Indonesia, Marinir Filipina Gugur Setelah Berperang dengan Kelompok Abu Sayyaf

Atas kematian Romnick Estacio, Pemerintah Indonesia menyampaikan duka yang mendalam.

Editor: Amirullah
facebook/Philippine Marine
Romnick Estacio, marinir Filipina yang gugur membebaskan WNI sandera Abu Sayyaf 

Dalam penculikan itu, penyandera meminta tebusan sebesar Rp 8 miliar.

Pembebasan dilakukan berkat kerja sama intensif antara Pemerintah Indonesia dan Filipina melalui berbagai langkah diplomasi.

Langkah diplomasi yang dilakukan, menurut keterangan tersebut, antara lain melalui pembicaraan langsung Presiden Joko Widodo dan Presiden Rodrigo Duterte serta Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Filipina.

Pembicaraan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan koordinasi internal antara Pemerintah RI yang dilakukan oleh Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI melalui kerja sama intensif antara badan intelejen Indonesia dan militer Filipina.

Ahmad Tega Bakar Istrinya Nurhayati Hidup-hidup, Lalu Pelaku Minum Racun, Dipicu Masalah Sepele

5 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Ada yang Biayanya Fantastis Capai Ratusan Juta

"Operasi pembebasan berhasil menjejak posisi penyandera dan terjadi kontak senjata pada 22 Desember 2019 pagi hari," kata dia.

"Dalam operasi tersebut, dua WNI atas nama SM dan ML berhasil dibebaskan. Sementara, satu sandera WNI atas nama MF masih terus diupayakan pembebasannya," lanjut dia.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan Pemerintah Indonesia masih berjuang membebaskan 1 warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera Abu Sayyaf Group (ASG) di Filipina.

"Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Filipina masih terus berlanjut, karena masih ada satu WNI atas nama Muhammad Farhan yang saat ini masih dalam penyanderaan kelompok Abu Sayyaf," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Asep mengatakan, dari kerja sama ini juga mempertegaskan bahwa Filipina juga serius membantu membebaskan WNI yang ditawan ASG.

"Sekali lagi alhamdulillah, dua WNI sudah dapat dikembalikan. Saat ini keduanya sedang dalam proses untuk dapat kembali ke tanah air," kata dia.

Untuk misi pembebasan satu WNI lainnya, pihaknya meminta dukungan masyarakat agar Muhammad Farhan segera dapat dibebaskan.

"Kita doakan semoga saudara kita dapat segera dibebaskan dan kembali ke tanah air," pungkas Kombes Pol Asep Adi Saputra. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Marinir Filipina Romnick Estacio Gugur setelah Selamatkan Nelayan Indonesia dari Sandera Abu Sayyaf

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved