Berita Banda Aceh

Kepala BNPB: Tetap Siaga, Tsunami Peristiwa Berulang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo mengatakan, tsunami merupakan bencana atau fenomena alam yang berulang...

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Letjen Doni Monardo (kanan) menerima buku Smong Purba dan Gempa Pijay dari Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di sela-sela puncak peringatan 15 tahun tsunami Aceh di Sigli, Pidie, Kamis (26/12/2019). Penyerahan buku terbitan BPBA itu disaksikan Bupati Pidie, Roni Ahmad dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin. 

Kepala BNPB: Tetap Siaga, Tsunami Peristiwa Berulang

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo mengatakan, tsunami merupakan bencana atau fenomena alam yang berulang dengan siklus yang tidak menentu.

Untuk itu, semua pihak harus siaga dan benar-benar menyiapkan diri menghadapi bencana berulang tersebut. Tidak boleh ada yang lengah, apalagi mereka yang bermukim di kawasan pesisir.

Terkait peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh, kata Doni, Gua Ek Luntie merupakan rekaman terbaik terhadap kejadian gempa dan tsunami Aceh yang berulang dan patut dijadikan iktibar bahwa gempa dan tsunami adalah kejadian alam yang harus disikapi dengan rasionalitas dan budaya siaga.

Hal itu diungkapkan Letjen Doni Monardo kepada Asisten II Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek SH saat bertemu di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, 25 Desember siang menjelang bertolak di Sigli menghadiri puncak peringatan 15 tahun tsunami Aceh 26 Desember 2019 yang dilaksanakan di ibu kota Kabupaten Pidie itu.

Di ruang VIP Bandara SIM, Letjen Doni Monardo selain disambut Asisten II Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, juga disambut Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko.

Pada kesempatan itu Doni Monardo menyatakan bahwa bencana alam bukalah hukuman Tuhan, melainkan kejadian alam yang berulang.

HOAKS Retakan di Permukaan Air Laut Pertanda Gempa Besar di Pulau Jawa, BMKG Minta Jangan Disebar

Ziarahi Makam dan Doa Bersama Warnai Peringatan Tsunami di Meulaboh

Jelang Pergantian Tahun, Harga Telur Ayam di Abdya Meningkat, Cabai Merah Turun

“Keyakinan saya tentang ini datang dari apa yang terekam di Gua Ek Luntie, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar,” ujar Doni sebagaimana dikutip Dadek.

Gua Ek Luntie yang disebutkan Teuku Dadek merekam paling tidak sudah 14 kali tsunami melanda Aceh sejak  7.400 tahun silam. Siklus terjadinya mulai dari 100 hingga 300 tahun.

Jenderal Doni juga mengatakan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Geoprak Gua Ek Luntie di Aceh Besar akan dibuat acara khusus sebagai upaya memberitahukan kepada dunia bahwa kejadian gempa dan tsunami Aceh adalah berulang.

”Dari sana kita bangun kesiapsiagaan supaya tidak jatuh korban lagi,” ujar Doni.

Ia kembali mempertegas bahwa tsunami 2004 di Aceh bukan hukuman, apalagi kutukan, tetapi adalah bencana alam yang perlu disikapi dengan sikap siaga untuk tidak jatuh korban. "Kita harus jaga alam, dan alam akan jaga kita," imbaunya.

Letjen Doni Monardo (kanan) bersama Teuku Ahmad Dadek di ruang VIP Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (25/12/2019).
Letjen Doni Monardo (kanan) bersama Teuku Ahmad Dadek di ruang VIP Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (25/12/2019). (For Serambinews.com)

Menurut Doni, hasil kunjungannya ke berbagai belahan Indonesia bahwa bencana itu banyak berulang, bahkan ada di satu tempat yang sama.

"Nah, yang paling penting adalah bagaimana masyarakat diberi tahu dan adanya kesungguhan pemerintah dan kita semua untuk memberi tahu kepada masyarakat supaya siaga," ujar Doni kepada  Teuku Dadek.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved