Gerhana Matahari Cincin

LSM Lingkungan Teliti Persinggahan Burung Migrasi Saat Gerhana Matahari di Langsa, Seperti Apa?

Kaitan antara bencana tsunami di tahun 2004 dan fenomena alam gerhana matahari yang terjadi bersamaan, menarik minat penggiat lingkungan

Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
Foto: LSM Bale Juroeng
Burung migrasi burung di kawasan pesisir dan hutan manggrove Kota Langsa. 

Kaitan antara bencana tsunami di tahun 2004 dan fenomena alam gerhana matahari yang terjadi bersamaan, menarik minat penggiat lingkungan dari LSM Bale Juroeng untuk menelitinya.

Pinjaman Online Ilegal Sudah Raup Untung Rp 38 Miliar, Begini Cara Gaet Ratusan Ribu Nasabah

Burung migrasi di kawasan pesisir dan hutan manggrove di Kota Langsa.
Burung migrasi di kawasan pesisir dan hutan manggrove di Kota Langsa. (Foto: LSM Bale Juroeng)

Sebagai pembelajaran agar lebih peduli untuk menjaga lingkungan beserta segala isinya.

"Sejak berdatangannya berbagai jenis burung migrasi di pesisir timur pantai Aceh di bulan Oktober 2019, sungguh luar biasa," kata Direktur LSM Bale Juroeng, Iskandar Haka, kepada Serambinews.com.

Menurutnya, hampir semua jenis burung migrasi yang terdata di Kemitraan Burung Migrasi Nasional telah terlihat di Kota Langsa dan sekitarnya.

Persinggahan burung migrasi di pesisir timur pantai Aceh, membentang sepanjang kurang lebih 25 Km.

Dari Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang.

"Hari ini kami telah terbentuk Komunitas Langsa Birding yang untuk sementara sebagai Ketua Pelaksana Harian dipimpin oleh Teuku Feriadi atau teman-teman relawan memanggilnya Tengku Abhie," ujarnya.

Dia menambahkan, besarnya potensi terhadap keberadaan burung migrasi untuk singgah sementara di sekitar Kota Langsa.

Menjadikan keberadan mereka sebagai salah satu potensi ekologi.

Apabila bisa dikemas menjadi potensi social serta potensi ekonomi bagi masyarakat pesisir.

Warga Aceh Selatan Saksikan Fenomena Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang

Burung merupakan satwa lemah, diburu dan dipelihara.

Terutama karena keindahan suara dan warnanya.

Serta untuk dikonsumsi dan konservasi.

Di sisi lain, burung migrasi dan endemic local banyak yang terancam punah.

Untuk itu, salah satu pengelolaan dari hasil hutan non kayu adalah dengan menyusun suatu langkah. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved