Kupi Beungoh
Tekad Nova Bangun Blang Pandak, Desa Terpencil dan tanpa Sinyal HP di Kaki Gunung Halimon
Blang Pandak adalah sebuah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie yang dikelilingi Bukit Barisan yang membelah Pulau Sumatera.
Oleh Muhammad Iswanto*)
RABU tanggal 25 Desember 2019 mungkin menjadi hari paling bersejarah bagi Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Pidie.
Bagaimana tidak, desa yang terletak di kaki Gunung Halimon itu untuk pertama kalinya mendapat kunjungan pejabat tinggi Aceh.
Iya, hari itu Blang Pandak Tangse dikunjungi Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Selain membawa serta sang istri, Dyah Erti Idawati, Nova juga turut memboyong seluruh kepala SKPA, pihak perbankan, hingga sejumlah bos perusahanan.
Bukan kebetulan lewat, kunjungan Nova ke Blang Pandak memang diagendakan secara khusus untuk meninjau langsung kehidupan masyarakat di kawasan terpencil itu.
Kunjungan itu dirangkai dengan sejumlah agenda penting lainnya dalam rangka Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2019 dan Kegiatan Bakti Sosial Pemerintah Aceh.
• L300 Rombongan Dara Baro Tertimbun Longsor di Ruas Tangse, Seluruh Penumpang Selamat
• Gajah Berkeliaran di Dekat Linggong Panyang Keumala-Tangse Pidie, Pengguna Jalan Diminta Hati-hati
• VIDEO - Objek Wisata Krueng Geuni Tangse Ramai Pengunjung
Blang Pandak adalah sebuah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie yang dikelilingi Bukit Barisan yang membelah Pulau Sumatera.
Berbatasan langsung dengan kawasan hutan Aceh Tengah, Blang Pandak saat ini didiami 1.700 jiwa lebih.
Daerah ini merupakan daerah pertanian kopi, coklat, pinang, alpukat, padi, durian dan lain-lain.
Namun sayangnya Blang Pandak belum memiliki akses sinyal telekomunikasi, baik untuk keperluan telepon selular maupun internet.
Akibatnya roda kehidupan masyarakat Blang Pandak berputar lambat.
Dalam penjelasannya di hadapan seribuan masyarakat Blang Pandak, Nova Iriansyah mengatakan akan segera mengupayakan membuka isolasi daerah tersebut, terutama terkait sinyal komunikasi.
“Saya akan segera bahas permasalahan ini. Beberapa skema juga akan kami tawarkan," kata Nova.
Misalnya, untuk pemangunan tower BTS akan ditanggung Pemerintah Aceh dan permasalahan jaringan dilakukan oleh operator seluler.
Kominsa juga harus bergerak cepat untuk menghubungi pihak terkait.
"Insya Allah, saya usahakan dalam waktu 6 bulan sudah ada jaringan komunikasi di Blang Pandak. Ini bukan janji tapi saya akan usahakan,” kata Nova.
Untuk mendukung langkah tersebut, Nova juga meminta agar Pemkab Pidie segera menyelesaikan proses administrasi yang dibutuhkan.
Tak hanya jaringan telekomunikasi, Nova juga mengatakan jalan Aceh Tengah-Pidie yang sedang dibangun akan segera tembus dan segera membuka isolasi Geumpang-Pameu.
Terbukanya isolasi Geumpang-Pameu akan akan sangat baik bagi pembangunan ekonomi masyarakat.
"Kabar baiknya, ruas Geumpang-Pameu akan dimulai tahun 2020. Namun tidak bisa selesai dalam waktu setahun karena membutuhkan dana yang sangat besar, skema pembangunannya adalah tahun jamak," kata Nova.
Keuchik terharu
Keuchik Blang Pandak, Tgk Banta Lida mengaku terharu mendapat kunjungan langsung olPlt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Kehadiran Nova memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat menyampaikan berbagai persoalan desa terpencil tersebut.
Ia menceritakan bahwa seingat dirinya belum pernah ada gubernur Aceh yang mengunjungi desa tersebut.
Padahal, Blang Pandak merupakan salah satu daerah terparah dampak konflik bersenjata Aceh.
“Sekarang yang paling penting masalah sinyal HP yang belum ada, yang membuat hubungan kami dengan pihak kecamatan terlambat selalu,” kata Tgk Banta Lida.
Dalam kunjungannya di Tangse, Plt Gubernur bersama rombongan juga sempat singgah di Gampong Ranto Panyang untuk melihat proses perekaman e-KTP yang di pusatkan di SD Negeri Sarah Panyang.
Nova juga menyerahkan secara simbolis Akta Kelahiran, KIA, KK dan e-KTP kepada warga.
Selanjutnya, rombongan meninjau Posko Kesehatan Bergerak dan berdialog dengan sejumlah pasien.
Nova juga memberikan sumbangan 2 unit rumah layak huni bagi keluarga miskin di sana.
Selain itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh, yaitu Din Sosial, Dinas Kesehatan, DRKA, Dinas Pengairan, Dinas Perkim, Dinas PUPR, Distanbun, Arpus, Dinas Kominsa, Dinas Syari’at Islam, Dinas Pangan, BPBA, Dsperindag, Disnakermobduk, DiskopUKM, DPMG, juga memberikan bantuan dalam berbagai bentuk.
Selain SKPA, Pemerintah Kabupaten Pidie dan unsur perbankan seperti Bank Aceh Syari’ah dan sektor swasta seperti, PT MIFA, PTPN 1 Langsa, PT Pegadaian Aceh juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
*) PENULIS Muhammad Iswanto, Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Setda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
