Warga Menangis Lihat Masjid Terbakar

Tangisan warga pecah ketika melihat api yang membakar kubah Masjid Taqarrub di Desa Alue Bungkoh Kecamatan Pirak Timu

Editor: hasyim
SERAMBI/JAFARUDDIN
KONDISI Masjid Taqarrub di Desa Alue Bungkoh Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara setelah terbakar kubah., Sabtu (28/12).SERAMBI/JAFARUDDIN 

* Sepuluh Ruko di Pirak Timu Dilalap Api

LHOKSUKON - Tangisan warga pecah ketika melihat api yang membakar kubah Masjid Taqarrub di Desa Alue Bungkoh Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Sabtu (28/12/2019) sekira pukul 07.30 WIB semakin menjulang tinggi. Kubah dari kayu yang dibangun tahun 1980-an itu terbakar setelah api meludeskan 10 rumah toko (ruko) yang berbanjar di samping masjid.

Ekses kejadian tersebut, kini puluhan jiwa dari 12 kepala keluarga (KK) yang menempati 10 ruko harus mengungsi dekat lokasi kejadian. Informasi yang diperoleh Serambi, api pertama sekali muncul dari rumah Rika Abdullah yang diduga karena korsleting listrik. Namun sebagian warga menyebutkan sumber api dari bagian kompor gas, saat pemilik ruko sedang memasak kue. Tapi hinggga kini polisi masih menyelidiki sumber api dan penyebab kebakaran.

Api yang muncul kemudian merambat ke bangunan lain yang juga berkonstruksi kayu, sehingga dalam waktu tak lama api sudah menguasai seluruh bangunan ruko tersebut. Saat itu angin bertiup dari arah selatan ke utara atau ke arah masjid. Uap panas yang terus menerus ditiupkan angin menyebabkan kubah masjid terbakar.

“Tiba-tiba dari bagian puncak kubah masjid mengeluarkan api, padahal posisi kubah lebih tinggi dibandingkan dengan atap ruko. Saat itu saya berada di lokasi membantu memadamkan api,” ujar Ketua KNPI Pirak Timu, Teuku Faisal Razi, kepada Serambi. Saat itulah terdengar suara tangisan warga ketika melihat api menjulang tinggi di kubah masjid.

Warga Desa ALue Bungkoh Tgk M Basyah kepada Serambi mengaku dirinya sudah dipercayakan menjadi bilal Masjid Taqarrub sejak tahun 2005 sampai sekarang. Saat kebakaran terjadi ia mengaku sedang berada di rumah. “Saat terbakar saya berada di rumah. Lalu langsung ke masjid setelah mendapat informasi,” ujar Basyah.

Ia menceritakan, sesampai dirinya ke Masjid, Imam besar Masjid Abdul Majid H Amin sedang mengumandangkan azan. Sementara api terus membesar dan menjulang tinggi ke udara di bagian kubah masjid, sehingga dalam waktu yang tak lama, kubah tersebut ruboh. Akibatnya lantai masjid dari keramik juga rusak di beberapa titik, persisnya di bawah kubah tersebut, karena tertimpa dengan material kubah yang sudah terbakar.

“Saat itu sejumlah warga langsung masuk ke dalam masjid menyelamatkan mimbar dan juga rak kaca, tempat untuk menyimpan Alquran, kemudian AC dan kipas angin, serta peralatan lainnnya. Kaca  yang berada di samping ruko yang terbakar, pecah semua karena panas,” ujar Basyah.

Menurut Tgk M Basyah, masjid itu pertama kali dibangun tahun 1953 dengan swadaya masyarakat. Warga di kawasan itu setiap kali panen menyumbang padi dan sebagian lagi menyumbang uang tunai. Ketika dibangun pertama kali, bangunan masjid itu masih berkonstruksi kayu.

Lalu tahun 1980-an, Panitia Pembangunan Masjid merehab bangunan masjid. Konstruksi kayu diganti beton dengan luas 15x17 meter. Rehab juga dilakukan terhadap kubah masjid, namun kubah yang dibangun saat itu masih berkontruksi kayu. “Seingat saya tahun 1980-an kubah itu dibangun dari kayu,” ujar Tgk Basyah.

Disebutkan, sebelum kejadian terbakar, bangunan itu kubah itu juga pernah rusak setelah disambar petir. Selain itu masa masa konflik juga pernah bolong terkena peluru pelontar jenis GLM, namun tidak meledak.

Ketua Remaja Masjid Taqarub, Musliadi, menginformasikan, saat kubah masjid terbakar, Imam Besar Masjid tersebut sempat mengumandangkan azan dengan menggunakan microphone. Tapi, tiba-tiba suara azan tak terdengar lagi karena wayer penyambung di bagian kubah terbakar. “Saat kejadian masjid terbakar tak ada lagi jamaah. Karena jamaah subuh sudah pulang, apalagi kejadian tersebut sudah pagi,” ujar Musliadi.(jaf)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved