Bocah Tanpa Anus
Berkat Bantuan Dermawan, Kadri, Bocah Tanpa Anus di Meulaboh Kini Berobat di RSUZA
Saat ini, Kadri bersama keluarganya sudah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
Saat ini, Kadri bersama keluarganya sudah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Prihatin dengan nasib Pratama Kadri (2), bocah yang lahir tanpa anus di Meulaboh, sejumlah dermawan tergerak hatinya membantu bocah tersebut agar segera mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini, Kadri bersama keluarganya sudah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan mereka didampingi oleh anggota DPRA dapil 10, Tarmizi SP dan Rakan Tarmizi SP.
• Kisah Kepahlawanan Uha, Si Manusia Got yang Viral, Ini Alasannya Nekat Nyemplung ke Gorong-gorong
• Rahasia Musibah dalam Alquran
• Kisah Saepudin, Kaki Membengkak Digigit Ular Kobra, Racun Menyebar Ke Seluruh Tubuh hingga Sakit
"Setelah mendapatkan bantuan dari orang-orang yang dermawan mereka berangkat ke Banda Aceh. Tiba di Banda Aceh (Senin) pukul 2.30 pagi dan langsung disambut oleh Rakan Tarmizi SP," kata Tarmizi kepada Serambinews.com, Senin (30/12/2019).
Kemudian pada pukul 7.00 WIB, Tarmizi membantu keluarga Kadri untuk antri di Poli RSUZA supaya mudah bagi keluarga pasien agar segera mendapat penangganan dokter tanpa harus antri berjam-jam di poli.
"Anggota yang lain mengantarkan sarapan untuk keluarga pasien. Mereka sekarang tidur di rumah singgah BFLF.
Nanti kita lihat hasil dari Poli, apakah harus operasi atau tidak," ujarnya.
Selama di Banda Aceh, kata politisi Partai Aceh ini, pihaknya membantu keluarga pasien.
"Yang penting keluarga pasien jangan merasa sendiri di Banda Aceh, jangan merasa sedih karena tidak ada saudara dan tidak ada yang peduli insyaallah ada kami yang juga saudara mereka," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pratama Kadri (2) anak dari pasangan T Indra Kediri dan Oki Kasina di Perumahan Komplek BB2 di Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat mengalami sumbatan anus sejak lahir.
Sehingga setiap hendak mau buang air besar ia pun mengerang kesakitan.
Orang tua bocah ini merupakan keluarga kurang mampu, sehingga untuk mengobati anaknya itu, pasangan tersebut tidak memiliki biaya untuk kebutuhannya di rumah sakit, baik untuk biaya makan dan ongkos transportasi.
Orang tua bocah ini, T Indra, sehari-hari bekerja sebagai nelayan dengan pendapatan tak menentu.
Kadri saat lahir tidak memiliki anus, sehingga harus dilakukan operasi agar anak tersebut memiliki anus, dan akhirnya ia bisa buang air besar seperti biasanya.(*)