Nasib Honorer RSUD Bireuen

Direktur RSUD Bireuen Jelaskan Penyebab Tenaga Honorer belum Mendapatkan Honor

“Itu permasalahan utama sehingga jerih tenaga honor belum terbayar,dana rumah sakit dari BPJS terus berkurang dan berdampak kepada berbagai masalah

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS
Tenaga honor RSUD Bireuen menyampaikan aspirasi, Kamis (2/1/2029). 

“Itu permasalahan utama sehingga jerih tenaga honor belum terbayar, dana rumah sakit dari BPJS terus berkurang dan berdampak kepada berbagai masalah lainnya,” ujarnya.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Hampir satu tahun, ratusan tenaga honor di RSUD dr Fauziah Bireuen mengaku belum mendapatkan honor bulanan.

Begitu juga uang jasa yang jumlahnya tidak seberapa, juga jarang dapat.

Akumulasi jeritan hati mereka disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan RSUD Bireuen, Kamis (2/1/2019).

“Kami sudah hampir satu tahun belum mendapatkan honor, tolong pak direktur agar kami juga memperoleh honor, kami bertugas shif, ada siang, malam dan waktu lainnya,” ujar Muntasir dalam pertemuan di aula
rumah sakit itu.

Direktur RSUD Bireuen, dr Mukhtar mengatakan, tenaga honor Pemkab Bireuen dulunya memperoleh Rp 550.000/bulan.

Sedangkan honor kontrak rumah sakit Rp 250.000/bulan.

Pembangunan Rumah Korban Gempa Pidie Jaya Tak Lagi Libatkan Pokmas, Tahap 3 Dibangun 710 Rumah

Disebutkan, sejak dua tahun lalu setelah adanya kebijakan dari BPJS, maka pendapatan rumah sakit yang dulunya mencapai Rp 12 miliar/bulan turun dratis menjadi Rp 6-5 miliar/bulan.

Bahkan ada yang hanya Rp 4 miliar/perbulan.

Pembayaran honor tenaga kontrak yang bertugas di berbagai bidang, mengandalkan klaim BPJS.

Klaim BPJS semakin menurun, karena jumlah pasien yang berobat dan rujukan ke RSUD Bireuen turun.

“Itu permasalahan utama sehingga jerih tenaga honor belum terbayar, dana rumah sakit dari BPJS terus berkurang dan berdampak kepada berbagai masalah lainnya,” ujarnya.

Direktur RSUD Bireuen, dr Mukhtar MARS menambahkan, selain uang honor belum terbayar, tunjangan untuk para PNS juga belum dibayarkan.

Karena uang tidak ada, disebabkan klaim BPJS semakin kecil dan pembayaran dari BPJS juga tersangkut

Menyangkut ada enam tenaga honor mendapatkan honor dari Pemkab Bireuen Rp 550.000/bulan, dr Mukhtar kembali menegaskan, honor mereka bukan dari uang rumah sakit.

Tapi dari Pemkab Bireuen dialokasikan untuk mereka.

Sat Resnarkoba Polres Langsa Ringkus empat Tersangka, Diduga Edarkan Sabu-sabu dan Ganja

“Rumah sakit tidak mengurus mereka untuk mendapatkan honor, tapi mereka mengurus sendiri, kita juga pernah meminta untuk dibatalkan,” ujar Direktur sambil memperlihatkan surat tersebut.

Direktur meminta para tenaga honor untuk bersabar.

Serta berharap ada kebijakan baru dari pemerintah.

Menyangkut mekanisme rujukan pasien.

Sekarang, sistem rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit tipe D, rumah sakit tipe D umumnya swasta, setelah dari rumah sakit dr Fauziah Bireuen.

Nantinya menurut informasi kata Dr Mukhtar, akan ada kebijakan yang menguntungkan rumah sakit umum.

Banyaknya pasien, tentunya klaim BPJS juga bertambah.

Dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai, baik tenaga honor maupun PNS.

Usai pertemuan di aula, mereka akan menyampaikan aspirasi ke Bupati Bireuen.

dr Muktar mengatakan, sebaiknya perwakilan saja ke Kantor Bupati.

Namun mereka mengaku, seluruh tenaga honor akan ke Pemkab Bireuen. (*)

Medina Zein Hasilkan Uang Rp 4,5 Miliar Per Bulan, Ternyata Ini Deretan Bisnis Istri Lukman Azhari

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved