Puluhan Mobil Antre Keluar dari Sabang
Seiring berakhir masa liburan sekolah dan tahun baru, arus wisatawan pun mulai keluar dari Sabang sejak empat hari lalu
SABANG - Seiring berakhir masa liburan sekolah dan tahun baru, arus wisatawan pun mulai keluar dari Sabang sejak empat hari lalu. Namun, hingga Jumat (3/1) puluhan mobil milik wisatawan masih mengantre di Pelabuhan Balohan Sabang untuk keluar dari pulau tersebut.
Informasi yang diterima Serambi, kemarin, dalam sehari terdapat 50-an lebih unit mobilnya yang mengantre di depan dermaga untuk menyeberang ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Namun, karena terbatasnya jumlah pelayaran dan kapal, tidak semua mobil dapat diangkut sekaligus.
Kepala Pelabuhan Balohan, Agustiar mengatakan, puncak arus balik wisatawan dari Sabang ke daratan Aceh sudah dimulai sejak 1 Januari lalu. Meskipun jumlahnya sudah menurun, namun tetap saja tidak semua mobil bisa diangkut dalam sehari. Karena jumlah mobil yang mengantre tidak berimbang dengan jumlah pelayaran dan kapal.
Selain itu, arus balik penumpang juga sempat terganggu pada Kamis (2/1) oleh cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang. Sehingga ada empat pelayaran yang gagal beroperasi. Namun, bagi penumpang yang tidak membawa kendaraan tidak menjadi kendala, karena dapat terangkut dengan kapal cepat yang berlayar empat trip sehari. Sehingga tidak perlu mengantre panjang di pelabuhan.
"Setelah sempat terganggu, hari ini (kemarin) pelayaran kembali berjalan lancar. Meskipun jumlah trip sudah dikurangi dari empat menjadi tiga. Sehingga masih ada mobil yang tertahan di pelabuhan malam ini (semalam)," ujar Agustiar.
Kemarin pelayaran Sabang-Banda Aceh dioperasikan sebanyak tujuh trip. Pelayaran itu terdiri atas tiga trip kapal lambat (feri) dan empat trip kapal cepat.
Agustiar mengatakan, kondisi cuaca di perairan Sabang juga masih tetap belum stabil, karena tinggi gelombang masih mencapai sekira dua meter. Namun pihak Syahbandar masih mengizinkan pelayaran. "Tadi (kemarin) kapal cepat masih ada yang jalan pukul 17.00 WIB ke Sabang, tapi kapal lambat sudah stop sejak pukul 14.30 WIB," tandasnya.
Kepala Pelabuhan Balohan, Agustiar mengatakan, panjangnya antrean mobil yang akan masuk ke kapal menyebabkan ada sebagian mobil yang tidak terangkut. Hingga, Jumat (3/1) malam, ada sekitar 20-an mobil yang harus menginap di Balohan.
"Jadi kemarin kapal lambat cuma tiga trip, meskipun antrean masih ada. Karena faktor cuaca juga ini, kalau kapal lambat kan muatannya kendaraan, sedangkan kapal cepat kan cuma orang aja yang diangkut, jadi tidak masalah, makanya kemarin hingga sore ada kapal cepat yang jalan," jelas Agustiar.
Rencananya, jika cuaca membaik dan layak berlayar, semua mobil yang bermalam itu dapat diangkut Sabtu (4/3) pagi ini dengan Kapal Pertama dari Sabang, yaitu KMP BRR.
Hingga saat ini, otoritas Pelabuhan Balohan masih emmprioritaskan mobil wisatawan yang menyeberang ke Banda Aceh. Sehingga mobil truk material baru diizinkan masuk ke kapal pada 6 Januari nanti. "Kecuali nanti kondisinya mobil penumpang sepi, kapal masih kosong, barulah truk ini bisa masuk ke kapal. Itu ada tujuh truk yang sudah beberapa hari mengantre di pelabuhan," tandas Agus.(mun)