Berita Lhokseumawe
BKSDA Relokasi Kucing Emas dari Aceh Tengah ke Habitatnya di Hutan
Evakuasi kucing emas atau dalam bahasa latin Catopuma temminckii diawali adanya laporan Kepala Desa Paya Tampi, Kecamatan Kebayakan
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Evakuasi kucing emas atau dalam bahasa latin Catopuma temminckii diawali adanya laporan Kepala Desa Paya Tampi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah 6 Aceh Tengah beserta Gayo Conservation merelokasi kucing emas ke habitatnya.
Evakuasi kucing emas atau dalam bahasa latin Catopuma temminckii diawali adanya laporan Kepala Desa Paya Tampi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Bahwa dilaporkan adanya satwa liar dilindungi itu di desa tersebut.
Hewan berjenis kelamin betina itu dalam kondisi sehat, sehingga layak untuk direlokasi ke habitat asalnya di hutan.
Konservasi Wilayah I Lhokseumawe, Kamaruzzaman SHut, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (6/1/2020) malam.
"Mendapatkan laporan tersebut, maka tim langsung bergerak dan berhasil mengevakuasinya sekaligus relokasi ke habitatnya," kata Kamaruzzaman.
• Persaudaraan Muslimin Pidie Jaya Gelar Doa dan Zikir untuk Korban Banjir Jakarta dan Jawa Barat
• Plt Gubernur Nova Iriansyah Harap Dana Otsus Dipermanenkan, Ini Alasannya
• Gor Mini di Gunung Lagan Jadi Hutan, Stadion Kasim Tagok tak Terawat, Ini Kata Kadis Parpora Singkil

Kamaruzzaman menjelaskan kucing emas dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan Asiatic Golden Cat.
Kucing Emas merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi.
Hal ini sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/ 2018 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/ 2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Yang Dilindungi.
Distribusi populasi jenis satwa ini di Indonesia hanya berada di Pulau Sumatera.
Habitat kucing emas dalam kawasan hutan, terutama hutan tropis dan subtropis yang lembab serta hutan peluruh.
Kerusakan habitat dan meningkatnya tingkat perburuan liar menjadi ancaman terhadap keberadaan satwa liar kucing emas ini.
"Satwa liar ini memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki variasi yang polimorfik pada bulunya dengan warna tubuh bervariasi mulai dari warna emas, coklat kemerahan, coklat gelap hingga abu-abu," urainya.