Luar Negeri

Kisah Mariam Nabatanzi Lahirkan 44 Anak, Jadi Wanita Tersubur di Dunia, Mengaku Sedih Karena Hal Ini

Saat umur 13 tahun, dia melahirkan anak kembar pertamanya dan kemudian, ia melahirkan kembar 4, kembar 3 dan kembar 2 yang senantiasa ada.

Editor: Faisal Zamzami
Colleb Mugume
Mariam Nabatanzi dengan anak-anaknya. 

Dia diperingatkan dokter bahwa pengatur kehamilan seperti pil kontrasepsi dapat menyebabkan masalah.

Saat ia berusia 23 tahun dan sudah memiliki 25 anak, Mariam memohon kepada dokternya untuk membuatnya mandul.

Namun dokter tidak dapat melaksanakannya, karena hal terbaik baginya adalah tetap hamil karena jumlah sel telurnya sangat banyak.

Beginilah kondisi sebagian anak-anak Mariam Nabatanzi, seorang perempuan asal Uganda. Dia memiliki 44 orang anak dengan anak tertuanya berusia 23 tahun (berdiri di kiri).(Mirror/Alamy)
Beginilah kondisi sebagian anak-anak Mariam Nabatanzi, seorang perempuan asal Uganda. Dia memiliki 44 orang anak dengan anak tertuanya berusia 23 tahun (berdiri di kiri).(Mirror/Alamy) (Mirror/Alamy)

Hampir 4 tahun lalu Mariam hamil terakhir kalinya, dan hal tersebut menjadi tragedi.

Dia melahirkan saat salah satu anak kembarnya meninggal dunia.

Suaminya, yang sudah sering absen dari keluarga untuk waktu yang lama, akhirnya meninggalkan Mariam dan keluarganya untuk selamanya.

Namanya kini selalu terkutuk di keluarga Mariam.

Ia sedih suaminya pergi, tetapi dengan begitu ia juga mendapat kelegaan bahwa akhirnya ia sudah tidak akan memiliki anak lagi.

Potret Mariam dengan sebagian anak-anaknya, di Uganda
Potret Mariam dengan sebagian anak-anaknya, di Uganda 

Dr Charles Kiggundu, ginekologis di RS Mulago, Kampala, Uganda, mengatakan kasusnya adalah 'hiper ovulasi' yang menyebabkan keluarnya sejumlah sel telur dalam satu siklus, yang kemudian meningkatkan kesempatan memiliki anak kembar.

Mariam mengatakan pihak medis mengambil aksi menghentikan dia menjadi hamil lagi.

Dokter harus 'memotong rahim dari dalam' untuk menghentikan dia hamil lagi.

Ia memiliki ranjang besi tempat 12 anaknya tidur tetapi anaknya yang lain harus tidur di matras di lantai atau tidur di tempat kotor karena memang tidak ada tempat lagi.

Ia juga menerapkan peraturan, semua anak-anaknya harus membantu tugas rumah, tidak peduli betapa mudanya dia.

S
(Mereka harus makan di lantai)

Sehari-hari mereka makan 25 kg tepung maizena untuk memastikan mereka memiliki makanan, tetapi daging dan ikan adalah makanan istimewa.

Mariam juga memiliki daftar piket yang mengerjakan masak dan mencuci, dan ditempel di rumahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved