Heboh Medan Magnet di Aceh
Sinyal Hp Hilang Timbul di Lokasi Medan Magnet Bukit Radar Aceh Besar, Bupati akan Datangkan Ahli
Ketika berada di lokasi yang diduga terdapat daya magnet itu, justru sinyal (koneksi) internet tidak dapat digunakan secara optimal.
Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
Tepatnya mengarah ke Ie Suum Krueng Raya, Aceh Besar, tiba-tiba kaca spion mobil Jazz yang dikemudikan istrinya, bersenggolan dengan mobil jenis yang sama.
Mobil itu datang dari arah berlawanan atau dari arah Krueng Raya menuju Blangbintang.
Karena hanya bersinggungan kaca spion yang tidak terlalu fatal, akibat ada penyempitan ruas jalan di kawasan itu, akhirnya Pariadi yang juga membawa anggota keluarganya memilih berhenti sekitar 200 meter dari lokasi mobil istrinya bersenggolan.
“Kebetulan dua-dua mobil yang kami bawa penuh muatan.
Mobil yang saya bawa, ada abang ipar dan saudara lainnya.
Begitu juga di mobil yang dibawa istri, juga ada kakak ipar bersama anak-anaknya,” cerita Pariadi kepada Serambinews.com, Minggu (5/1/2020).
Karena, tidak menaruh rasa kekhawatiran yang berlebihan, akhirnya Pariadi memilih jalan pelan-pelan.
Tapi, karena mobil yang dikemudikan istrinya tak kunjung menyusul, akhirnya Pariadi memilih berhenti dan tetap berada di dalam mobil.
Dengan posisi mesin menyala, namun persneling (gigi mobil) dalam keadaan netral, tiba-tiba mobilnya itu tertarik ke belakang, arah jalan yang menanjak.
Pariadi pun mengaku kaget saat menyadari hal tersebut dan sempat menanyakan ke abang iparnya, apa jalan tarikan mobil tersebut menurun atau menanjak?
Karena mendapat jawaban abang iparnya bahwa jalan arah tarikan mobilnya ke belakang itu menanjak ditambah dirinya begitu yakin struktur jalan tersebut mendaki, akhirnya Pariadi membuktikannya lagi.
“Beberapa kali saya coba, mobil terus tertarik ke belakang, ke arah jalan yang lebih menanjak.
Bahkan, lama kelamaan, kecepatannya makin tinggi mencapai 35 kilometer per jam,” ungkap Aipda Pariadi.
Untuk lebih memperkuat temuannya di lokasi tersebut ada daya magnet yang kuat, akhirnya dua hari kemudian dirinya bercerita dan mengajak serta rekan-rekannya satu dinas di Ditreskrimsus Polda Aceh.
Mereka yang diajak untuk membuktikan keanehan ini, Ipda Akmal Tulot, Ipda Yunus, dan Briptu Rafsanjani.
“Awalnya mereka tidak percaya dengan apa yang saya ceritakan. Tapi, setelah berada di lokasi dan membuktikannya langsung, baru kita tahu kekuasaan Allah itu luar biasa.
Bahkan, untuk tidak melewati momen tersebut, saya ikut mengabadikan dengan teman-teman dan keluarga dengan menayangkan siaran langsung via facebook,” pungkas Pariadi.
Ia pun mengungkapkan, selama lokasi medan magnet bukit radar itu ditemukan, dirinya sudah berulang kali menuju ke lokasi dan mengajak rekan-rekannya untuk membuktikannya.
Hingga akhirnya lanjutnya, dirinya dipertemukan tanpa sengaja dengan Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali.
Saat itu, Bupati Mawardi sedang berada di salah satu warung kopi di kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar pada saat dirinya dan rekan-rekannya ingin menuju ke lokasi dengan tim Serambinews.com.
“Kalau betul itu mengandung medan magnet, tempat itu bisa menjadi lokasi wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan,” tutup Aipda Pariadi. (*)