4 Pakar Nuklir Iran Dibunuh, Diduga Kuat Dilakukan oleh Dinas Rahasia Israel

sekurangnya empat ilmuwan nuklir Iran dibunuh di berbagai tempat, termasuk di kampus tempat mereka mengajar.

Editor: Amirullah
santafenewmexican.com
ILUSTRASI (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986) - Berikut empat pakar nuklir Iran yang tewas dibunuh. Dugaan kuat, aksi tersebut dilakukan Mossad, dinas rahasia Israel. 

Pria berusia 32 tahun itu tewas seketika, meninggalkan seorang istri dan putrinya yang bayi balita.

Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya 5 Januari 2007, Ardeshir Hosseinpour awalnya dilaporkan meninggal karena keracunan gas dari pemanas ruangan di rumahnya.

Belakangan ia diketahui sengaja dibunuh agen rahasia Mossad.

Pada tahun 2014, saudara perempuan Ardeshir, Mahboobeh Hosseinpour, diwawancarai dari Turki yang diatur kelompok oposisi "Iran Baru", mengklaim saudaranya dibunuh Pengawal Revolusi Iran.

Menurut adiknya Ardeshir menolak berpartisipasi dalam "program pengayaan nuklir Iran" untuk bom atom.

Menurut Stratfor, Hosseinpour meninggal karena keracunan radiasi.

Pada 12 Januari 2010, pukul 07.58, sebuah bom dikendalikan dari jarak jauh terpasang pada sebuah sepeda motor, diparkir dekat mobil Masoud Alimohammadi.

Bom meledak ketika Masoud meninggalkan rumahnya di lingkungan Gheytariyeh di Teheran utara untuk pergi ke sebuah universitas.

Jendela rumah di sekitar rumah ilmuwan hancur oleh kekuatan ledakan, dan dua orang lagi dilaporkan terluka.

Pembunuhan itu dilaporkan dilakukan Majid Jamali Fashi, yang dalam pengakuan di televisi bertindak atas instruksi Mossad dan telah dilatih di Tel Aviv.

Pada 29 November 2010, Majid Shahriari, seorang profesor di Universitas Shahid Beheshti terbunuh akibat ledakan bom sepeda motor di dekat mobilnya.

Para pembunuh telah menempelkan sebuah bom, meledakkannya dari kejauhan.

Istri Shariari, Ghasemi, yang turut menumpang di dalam mobil, terluka dalam ledakan tersebut.

Para pelakunya kemudian tertangkap.

Dalam serangan bom hampir bersamaan, Fereydoon Abbasi, seorang profesor di Universitas Shahid Beheshti, dan istrinya terluka.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved