4 Pakar Nuklir Iran Dibunuh, Diduga Kuat Dilakukan oleh Dinas Rahasia Israel
sekurangnya empat ilmuwan nuklir Iran dibunuh di berbagai tempat, termasuk di kampus tempat mereka mengajar.
Pemerintah Iran secara terbuka menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pada 2011 dan 2012, otoritas Iran menangkap sejumlah warga Iran yang diduga telah melakukan kampanye pembunuhan atas nama Mossad (dinas intelijen Israel).
• Pemimpin Baru Pasukan Quds Iran Menangis di Peti Mati, Lihat Foto-foto Pemakaman Qasem Soleimani
• Iran Siapkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump, Sebut akan Serang Gedung Putih
Badan intelijen barat dan pejabat AS dilaporkan mengkonfirmasi hubungan operasi itu dengan Israel.
Pada Juni 2012, pemerintah Iran menyatakan telah menangkap semua pembunuh ilmuwan nuklir mereka.
Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah keterlibatannya, tetapi Menteri Pertahanan Israel saat itu, Moshe Ya'alon menyampaikan pernyataan reteoris.
"Kami akan bertindak dengan cara apa pun dan tidak mau mentolerir Iran yang bersenjata nuklir."
"Kami lebih suka hal ini dilakukan dengan sanksi, tetapi pada akhirnya, Israel harus dapat mempertahankan diri," katanya.
Rangkaian kampanye pembunuhan ilmuwan nuklir Iran itu dilaporkan berakhir pada 2013 setelah tekanan diplomatik dari pemerintahan Obama, yang berusaha menegosiasikan pembatasan kegiatan nuklir Iran.
Kelompok Mujahidin Rakyat Iran (MEK) ada di dalam daftar tersangka operasi pembunuhan itu.
MEK yang jadi kelompok bersenjata di Iran, dibiayai, dilatih, dan dipersenjatai Israel untuk membunuh para ilmuwan nuklir Iran.
Informasi dari lembaga intelijen swasta AS, Stratfor, seorang ilmuwan Iran kelima diracun agen Mossad pada 2007.
Pada Januari 2015, otoritas Iran mengatakan mereka telah menggagalkan upaya lain Mossad untuk membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran.
• Jenderal Qassem Soleimani Dibunuh, Hacker Iran Retas Situs Pemerintah AS, Foto Trump Ditonjok
Tidak ada detail yang diberikan.
Pada 11 Januari 2012, Mostafa Ahmadi Roshan, Wakil Kepala Fasilitas Pengayaan Uranium di Natanz, Iran memasuki mobilnya dan dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.
Tiba-tiba bom yang ditempelkan di pintu mobilnya meledak.