Berniat Balas Dendam Terhadap AS Atas Tewasnya Qasem Soleimani, Ini 5 Fakta Kekuatan Militer Iran
Atas tewasnya Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani tersebut, Iran berjanji bakal balas dendam.
SERAMBINEWS.COM - Didirikan 40 tahun silam, Garda Revolusi berfungsi mempertahankan sistem Islam di Iran dan berkembang menjadi kekuatan utama di bidang militer hingga politik.
Pemimpin terkuat kedua Iran Qasem Soleimani tewas dalam serangan rudal oleh drone AS di Baghdad pada jelang akhir pekan lalu.
Atas tewasnya Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani tersebut, Iran berjanji bakal balas dendam.
AS tak tinggal diam dengan janji Iran. Donald Trump pun balik mengancam Iran dengan menyebut akan menghancurkan puluhan titik vital Iran dalam waktu cepat jika diserang oleh negara itu.
Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Keduanya tewas pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam rudal AS.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun menyerukan 'serangan balasan terhadap penjahat' yang menewaskan Soleimani.
• Usai Diguncang Gempa, BPBD Simeulue Sebar Petugas Lacak Kerusakan dan Korban Jiwa
• Kasus Kematian Hakim Jamaluddin, Polisi Tangkap 3 Pelaku, Sang Istri Otak Pembunuhan
• World War III Trending, Begini Kekuatan Militer Amerika Serikat dan Iran, Alutsista hingga Anggaran
Lalu apa alasan AS menghabisi sang Jenderal Iran?
Alasan Donald Trump, Jenderal Qasem Soleimani dibunuh demi 'menghentikan perang, bukan memulainya'.

Paska kematian Jendral Qaseem Soleimani karena perintah Presiden AS Donald Trump. Unjuk rasa berkumandang di Iran. (The Guardian)
Lalu, bagaimana sebenarnya kekuatan militer Iran hingga berani berjanji bakal melakukan serangan balik kepada salah satu negara terkuat di dunia itu?
Dikutip dari BBC Indonesia, berikut 5 fakta kekuatan militer Iran setelah mereka berencana membalas kematian Soleimani terhadap AS.
1. Jumlah personel
Menurut lembaga kajian Inggris, International Institute for Strategic Studies, Teheran diperkirakan memiliki 523.000 tentara aktif.
Jumlah itu mencakup 350.000 personel reguler dan 150.000 anggota Garda Revolusi yang merupakan cabang elite militer mereka.