Defisit APBN Capai Rp 353 Triliun, Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 Desember 2019

Editor: Muhammad Hadi
(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika memaparkan realisasi APBN di Jakarta 

Adapun untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pemerintah mampu mendapatkan penerimaan sebesar Rp 405 triliun atau tumbuh di atas target yang sebesar Rp 378,3 triliun.

Ronaldo Ucapkan Selamat Kepada Martunis, Bulan Depan Menikah, Disampaikan Lewat Asistennya

Namun demikian, realisasi tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu atau tumbuh -1 persen.

Untuk penerimaan hibah tercatat mencapai Rp 6,8 triliun atau jauh lebih tinggi dari perkiraan dalam APBN yang hanya Rp 400 miliar.

Dari sisi belanja, pada hingga akhir tahun 2019 pemerintah berhasil merealisasi belanja sebesar Rp 2.310,2 triliun atau 93,9 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp 2.461,1 triliun.

"Pertumbuhan belanja 4,4 persen dibadning tahun lalu yang growth belanja sampai dengan 10,3 persen, pertumbuhan ini tahun ini lebih rendah.

Realisasi belanja dalam hal ini yang 93,9 persen lebih rendah juga dari realisasi daru tahun lalu yang mencapai hampir 100 persen," jelas Sri Mulyani.

Lebih rinci lagi, jika dilihat komponen belanja pemerintah pusat dari belanja Kementerian/Lembaga dan non Kementerian/Lembaga termasuk juga subsidi, maka realisasi belanja Kementerian/Lembaga tercatat mencapai Rp 876,4 triliun atau 102,4 persen dari target.

Warga Merasa Terhakimi, Kasus Kematian  Lima Ekor Gajah

Angka tersebut tumbuh 3,5 persen dari realisasi tahun lalu. Adapun untuk belanja non Kementerian/Lembaga terealisasi sebesar Rp 622,6 trilliun, lebih rendah dibandingkan dengan target yang sebesar Rp 778,9 triliun atau 79,9 persen dari pagu APBN.

Untuk subsidi realisasi sementara sampai dengan akhir tahun sebesar Rp 201,8 triliun, lebih rendah dari anggaran sebesar Rp 224,3 triliun.

Realisasi tersebut juga lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 216,9 triliun atau tumbuh negatif 6,9 persen.

Untuk realisasi trasnfer ke daerah mencapai Rp 811,3 triliun, atau 98,1 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp 826,8 triliun atau tumbuh 7,1 persen.

"Dengan demikian total belanja negara mencapai Rp 2.310,2 triliun.

Dengan pendapatan negara yang mengalami tekanan, belanja negara yang relatively terjaga di kisaran 94 persen, keseimbangan primer mengalami kenaikan dari sisi defisit yang tadinya ditargetkan Rp 21,1 triliun terealisasi Rp 77,5 triliun," ujar Sri Mulyani.

"Dengan demikian maka defisit APBN 2019 ada di Rp 353 triliun, lebih besar dari target Rp 296 triliun atau naik 1,84 persen jadi 2,2 persen dari PDB.

Dengan defisit ini pembiayaan anggaran kita 2019 terealisir Rp 399,5 triliun atau ada kenaikan 30 persen dari tahun lalu yg mencapai Rp 305,7 triliun," tukas dia.

Istri Jadi Otak Pembunuhan & Sewa 2 Pembunuh untuk Habisi Jamaluddin, Polisi Gelar Prarekonstruksi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga Akhir 2019, Defisit APBN Capai Rp 353 Triliun", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved