Iran Serang Pangkalan Militer AS, Harga Saham Produsen Senjata Naik Pesat
Memanasnya tensi di kawasan Teluk Persia rupanya direspon positif perusahaan-perusahaan pembuat senjata global
SERAMBINEWS.COM - Memanasnya tensi di kawasan Teluk Persia rupanya direspon positif perusahaan-perusahaan pembuat senjata global.
Saham- saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan sangat signifikan.
Dilansir dari CNBC, sejumlah saham produsen peralatan militer naik pesat pada perdagangan Rabu (8/1/2020).
Sebagian perusahaan, bahkan kenaikannya melebihi 20 persen pasca serangan peluru kendali (rudal) Iran ke pangkalan militer AS dan sekutunya di Irak.
• 82 Warga Iran Tewas Akibat Jatuhnya Pesawat Ukraina Boeing 737 di Teheran, Ada 15 Anak-anak
Pabrikan kapal perang dan radar asal Korea Selatan, Victek, sahamnya langsung melonjak hingga 26 persen beberapa saat setelah pembukaan perdagangan di pagi hari.
Perusahaan lainnya, Hanil Forging Industrial, melompat lebih dari 21 persen.
Perusahaan Korsel lain, Speco, juga mengalami kenaikan saham 18 persen.
Setali tiga, di Jepang, perusahaan pembuat ranjau darat Ishikawa Seisakusho, sahamnya naik 24 persen.
Kemudian Tokyo Keiki yang memiliki pengalaman membuat sistem navigasi untuk keperluan militer sahamnya melonjak 13 persen.
• Iran Klaim Tewaskan 80 Orang Amerika, Setelah 22 Rudal Hantam Dua Markas AS di Irak
Perusahaan Jepang lainnya yang menikmati kenaikan saham tinggi yakni Howa Machinery.
Pembuat senjata riffle dan mortar ini mengalami lonjakan saham hingga 16 persen.
Kenaikan saham juga dialami pabrikan senjata asal China.
Beberapa perusahaan sahamnya naik dalam batas maksimum harian 10 persen.
Mereka adalah Anhui Great Wall Military Industry, Linzhou Heavy Machinery Group, Tianjin Motor Dies, dan Aerospace CH UAV.
• Wakil Presiden Bantah Aliran Uang Jiwasraya Masuk ke Dana Kampanye Jokowi-Maruf di Pilpres 2019
Pergerakan saham di luar kebiasaan ini terjadi setelah pemberitaan penyerangan Iran ke dua fasilitas militer AS di Al-Assad dan Irbil, Irak.