Berita Banda Aceh
Jamaluddin M Jamil Terpilih Sebagai Koordinator FKJP Aceh 2020-2022
Jamaluddin M Jamil ST MM terpilih sebagai koordinator Forum Koordinasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Provinsi Aceh periode 2020-2022.
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jamaluddin M Jamil ST MM terpilih sebagai koordinator Forum Koordinasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Provinsi Aceh periode 2020-2022.
Ketua DPD I KNPI Aceh 2013-2017 itu terpilih secara aklamasi dalam musyawarah FKJP yang berlangsung di aula Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, Kamis (9/1/2020)
Setelah terpilih, Jamaluddin Jamil langsung dikukuhkan oleh Kepala Disnakermobduk Aceh, Ir Iskandar Syukri MT MT.
Iskandar berharap Jamaluddin dan seluruh anggota FKJP Aceh agar membantu pemerintah dalam usaha mengurangi pengangguran di Aceh.
• Meski Kontrak Dengan Bali United Berakhir Desember 2020, Empat Tim Incar Miftahul Hamdi
Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakermobduk Aceh, Aswar Ramli Paya MAP, menyebutkan, FKJP adalah mitra pemerintah dalam upaya mengatasi pengangguran melalui skema pelatihan dan pemagangan kerja pada perusahaan-perusahaan swasta, baik di Aceh maupun nasional.
“Pelatihan berlangsung selama satu bulan, dan pemagangan selama empat bulan. Segala kebutuhan peserta magang selama pelatihan dan magang di perusahaan-perusahaan dibiayai oleh Kementerian Tenaga Kerja melalui APBN,” kata Aswar.
Setelah pelatihan melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), kata Aswar, peserta harus ditempatkan untuk magang di perusahaan-perusahaan.
“Setelah menjadi alumni program pelatihan dan magang kami berharap peserta sudah terampil dan bekerja atau membuka usaha secara mandiri. Ini adalah tugas yang dirancang dengan baik oleh Pak Jamaluddin dan tim,” sebut Aswar.
Keanggotaan FKJP, kata Aswar, terdiri dari 70 persen unsur asosiasi pengusaha dan 30 persen unsur pemerintah.
Dalam sambutannya, Jamaluddin menyatakan komitmen untuk melakukan inventarisasi kebutuhan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar, melakukan pelatihan dan mencari tempat pemagangan kerja pada perusahaan-perusahaan.
“Ini adalah program nyata dari pemerintah dalam upaya pengurangan angka pengangguran. Kami siap menjadi mitra pemerintah dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Ke depan, kami meminta pemerintah pusat dan daerah agar mengalokasikan dana APBN dan APBA lebih besar untuk sektor pelatihan dan pemagangan bagi generasi muda di Aceh,” kata Jamaluddin yang juga Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo) Aceh.
• DPRK Banda Aceh Pilih 5 Calon Tetap dan 3 Calon Cadangan Anggota Baitul Mal, Ini Nama-namanya
Sementara Kamal Rizal dari Persatuan Rumah Sakit Indonesia mengatakan, Angkatan kerja muda di Aceh sangat cengeng, tidak tahan banting.
Kamal menceritkan, beberapa waktu lalu ada dua karyawan baru di rumah sakit miliknya. Saat ditegur untuk perbaikan kinerja malah tersinggung dan malamnya mengirim pesan melalui WA bahwa yang bersangkutan mundur, tidak bersedia bekerja lagi.
“Hal seperti ini adalah persoalan tersendiri di Aceh. Harus dipikirkan sehingga terwujud tenaga kerja yang tangguh, tidak cengeng,” kata Kamal.