Bahas Bendera

Bahas Bendera Bulan Bintang, Eks Petinggi GAM Bertemu Pengamat Intelijen di Istana Wali Nanggroe

Dalam pertemuan itu, para eks kombatan GAM membahas sejumlah isu penting tentang Aceh, terutama menyangkut butir-butir perjanjian damai atau MoU Hels

Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Wali Nanggroe dan para petinggi eks GAM menggelar pertemuan dengan pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono di Istana Wali Nanggroe, Jumat (10/1/2020). 

Seperti Muzakir Manaf (Mualem), Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar, Tgk Zulkarnaini, Muharram Idris, anggota DPD yang juga dari Partai Aceh Fachrul Razi, mantan ketua DPRA dari Partai Aceh Tgk Muharuddin serta beberapa tokoh GAM lainnya.

Selain itu, pada acara ini Bendera Bulan Bintang juga tampak berkibar pada acara itu.

Sejumlah mantan kombatan GAM se-Aceh, sejak pagi tiba di Meureu, hingga mobil pribadi yang digunakan mereka memenuhi jalan desa.

Peserta mengusung Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada acara silahturahmi di komplek Makam Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, Meurue Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Senin (23/12/2019).
Peserta mengusung Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada acara silahturahmi di komplek Makam Tgk Muhammad Hasan Di Tiro, Meurue Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Senin (23/12/2019). (SERAMBINEWS.COM/HENDRI)

Diperikarakan ada ribuan mantan kombatan berkumpul dan mendapat pengamanan dari polisi.

Tampak juga setiap sudut di lokasi acara, Bendera Bulan Bintang berkibar.

Tidak hanya di tiang panggung utama, tetapi juga dipegang oleh sejumlah warga yang hadir.

"Kita selama ini tak pernah sapa, berjumpa dan dengan berkat ada acara silahturahmi GAM seluruh Aceh, kita lebih cerah lagi tujuan di masa mendatang," kata Tgk Zulkarnaini dan diamini Muharram Idris pada saat sambutannya.

Dia menjelaskan tujuan silahturahmi pada hari ini untuk kembali memperjuangkan tanggung jawab yang belum selesai terkait butir-butir perjanjian antara Pemerintah RI dan GAM.

"Kita selaku GAM yang telah tanda tangan di Helsinki, memiliki tangung jawab besar untuk menyelesaikannya," katanya.

Karena katanya, perjanjian harus di tepati, kalau tak sanggup menepati baiknya jangan pernah membuat janji.

"Kenapa terjadi kericuhan dimana-dimana, itu akibat melengahkan janji, perang terjadi juga karena tak ditepati janji. Makanya kita jangan sampai ditipu lagi dengan janji. Makanya kita buat silahturahmi supaya kita buktikan kita masih ada," sebutnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved