Penghargaan
Dampingi Korban Peluru Nyasar, Anggota Polisi Ini Terima Piagam Penghargaan dari KP2 Aceh
Seperti diketahui, Muhammad Amin sejak 1 Januari 2020 lalu diboyong oleh KP2 Aceh untuk memfasilitasi pengobatan warga miskin dan korban konflik asal
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Aipda Khairul Fahmi SH, anggota Polresta Banda Aceh, Sabtu (11/1/2020) menerima piagam penghargaan dari Komunitas Pencinta Perubahan (KP2) Aceh di salah satu Caffe di Kota Sigli, Pidie atas dedikasi bantuan pendampingan terhadap korban konflik, Muhammad Amin (40) di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSU ZA) Banda Aceh karena didera sakit selama 15 tahun terakhir pascapeluru bersarang di bagian kepala dan pinggangnya.
Seperti diketahui, Muhammad Amin sejak 1 Januari 2020 lalu diboyong oleh KP2 Aceh untuk memfasilitasi pengobatan warga miskin dan korban konflik asal Gampong Moun Jambee, Kecamatan Jeumpa, Bireun untuk berobat ke RSUZA, Banda Aceh.
Koordinator KP2 Aceh, Muhammad Rafshan Yani kepada Serambinews.com, Sabtu (11/1/2020) mengatakan, selama perawatan di Banda Aceh, salah satu anggota personel Polresta Banda Aceh terketuk hati memberi donasi mulai dari penjemputan hingga pendampingan.
• Kalahkan Batuphat Selection, FM Geudong Lolos ke Semifinal
• Piala Keuchik Cot Buket Peusangan, PSGS Lolos ke Perempat Final
• Marechaussee di Gayo Lues 1904 Buku Terlengkap Bahas Genosida Gayo oleh Militer Belanda
"Atas amal pendampingan ini selama satu pekan lebih pihak KP2 Aceh memberi penghargaan berupa piagam atas kebersamaan dalam membantu korban konflik yang telah menderita ngilu selama 15 tahun akibat peluru nyasar selama masa konflik Aceh mendera," ujarnya.
Selama perawatan medis satu pekan lebih, kondisi kesehatan Muhammad Amin telah membaik.
Satu dari dua peluru yang bersarang di bagian kepala telah berhasil diangkat.
Kini yang bersangkutan telah dibawa pulang ke gampong halamannya.
Malahan Aida Khairul menyatakan kesiapannya untuk terus eksis menyumbangkan donasi kepada KP2 Aceh dalam berbagai upaya saling berbagi dalam aksi sosial yang dilakukan oleh KP2 Aceh.
"Dari hasil petunjuk dokter bahwa enam bulan ke depan baru dapat dirujuk kembali ke RSUZA untuk diangkat satu sisa peluru pada bagian pinggang," jelasnya.
Dalam rentang sisa waktu ini pihak KP2 Aceh melakukan upaya penggalangan dana modal usaha kepada Muhammad Amin berupa becak motor untuk melakukan aktivitas berdagang.
Hal ini untuk menunjang biaya kehidupan sehari-hari.
"Kami sangat berharap uluran donasi dari masyarakat demi meringankan beban hidup korban koflik yang luput bantuan dari pemerintah," katanya.(*)