Banyak Perusahaan Kelapa Sawit dan Tambang Batubara, Jalan Desa Rusak, Warga Tulis: Tolong Kami

Akses jalan penghubung Desa Mata Air dan Desa Bukit Permata di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, rusak parah

Editor: Muhammad Hadi
(Istimewa)
Warga Desa Mata Air menanam pisang di jalan rusak yang menghubungkan Desa Mata Air dan Desa Bukit Permata, Rabu (15/1/2020). 

SERAMBINEWS.COM - Akses jalan penghubung Desa Mata Air dan Desa Bukit Permata di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, rusak parah.

Warga yang geram akhirnya memutuskan menanam pohon pisang di tengah jalan, Rabu (15/1/2020).

Jalan yang belum beraspal ini langganan becek saat hujan.

Jika cuaca panas jalan ini berdebu dipenuhi lubang tak beraturan.

Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Sejumlah warga yang geram dengan kondisi jalan tersebut menanam pohon pisang sambil menulis di karton "tolong kami".

Kakek di Samalanga Ini Tenggelam Saat Selamatkan Cucunya di Laut Pante Rheng

Sekretaris Desa Mata Air Nano Susanto mengatakan, hal itu dilakukan sebagai luapan kekesalan warga karena bertahun-tahun menikmati sengsaranya jalan rusak.

Menurut Nano, akses jalan itu sangat vital karena sering dilintasi masyarakat dua desa untuk menjual hasil pertanian.

Mayoritas masyarakat dua desa ini rata-rata petani, berkebun, dan peternak.

Heboh Kerangka Manusia Dalam Keadaan Duduk di Sofa Rumah Kosong

"Kadang hasil pertanian tak bisa dijual dan membusuk karena jalannya tak bisa dilalui saat hujan. Rusaknya jalan itu jadi penghambat perputaran ekonomi desa kami," kata Nano saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Tak hanya akses ekonomi, warga juga kesulitan mengakses jalan tersebut saat mengantar orang sakit yang hendak berobat ataupun ibu hamil yang hendak melahirkan ke posyandu terdekat.

"Kami minta diprioritaskan karena sudah bertahun-tahun kondisinya begini (rusak). Bahkan saat hujan jalan tersebut nyaris tak bisa dilalui karena licin, membahayakan pengendara," ucap Nano.

Nano berharap Pemkab Kutim dan DPRD Kutim segera mengambil langkah atas rusak jalan tersebut karena sudah merugikan masyarakat.

Pemilihan Pimpinan Balai & Pimpinan Dayah Teladan di Lhokseumawe, Hadiah Umrah, Ini Pendaftar Hari I

Lebih jauh, Nano juga menyesalkan banyak perusahaan kelapa sawit dan pertambangan batu bara beroperasi di daerah sekitar.

Namun, kontribusi untuk pembangunan desa nyaris tak ada.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved