Kepala Desa & Wanita Selingkuhan Mesum di Kebun Sawit, Sudah 4 Kali Bersetubuh, Ini Reaksi Keluarga
"Kedua pelaku masuk ke dalam kebun sawit yang dilihat oleh seorang warga bernama Muslan Ujang.
SERAMBINEWS.COM - SU (52) seorang penghulu kampung atau kepala desa di Desa Langkai di Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, digerebek warga karena diduga hendak melakukan mesum dengan selingkuhannya MA (41).
Paur Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga mengatakan, oknum kepala desa digerebek warga di sebuah kebun sawit di Kampung Buantan Besar, Kecamatan Siak, Senin (13/1/2020) sekitar pukul 16.30 WIB.
Di dalam kebun sawit itu, SU ditemukan bersama seorang wanita yang merupakan selingkuhannya.
Padahal, keduanya sama-sama sudah berumah tangga.
"Kedua pelaku masuk ke dalam kebun sawit yang dilihat oleh seorang warga bernama Muslan Ujang.
Warga curiga karena keduanya sering berduaan di kebun sawit," kata Dedek dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Setelah dicurigai melakukan hubungan badan (perzinahan), saksi Muslan Ujang memberitahu temannya Anto.
Mereka kemudian memberitahu warga lainnya, sehingga warga beramai-ramai menggerebek SU dan MA.
Saat ditemukan, kedua pelaku kedapatan membawa terpal yang diduga dijadikan alas untuk mesum.
Selain itu, juga ditemukan 1 botol madu, dan 2 unit sepeda motor milik kedua pelaku dan 2 unit handphone.
"Warga melapor ke Bhabinkamtibmas setempat dan dibawa ke Polsek Siak untuk dilakukan pemeriksaan," kata Dedek.
Berdasarkan pengakuan kepala desa dan selingkuhannya, sebut Dedek, keduanya sudah mengatur tempat pertemuan di kebun sawit dan sudah berencana untuk melakukan hubungan badan.
"Tapi kedua pelaku mengaku belum sempat melakukan persetubuhan, karena digerebek warga," kata Dedek.
Akan tetapi, sambung dia, kedua pelaku mengaku sebelumnya sudah pernah empat kali berhubungan badan.
Alasan mereka melakukan hubungan badan karena suka sama suka.
Sementara itu, Dedek mengatakan, kasus oknum kepala desa tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dalam hal ini pihak dari istri dan suami pelaku tidak ingin membuat laporan ke pihak Kepolsian, melainkan diselesaikan secara kekeluargaan saja.
Kemudian membuat surat pernyataan kepada suami dan istri terlapor bahwa tidak melaporkan tindak pidana perzinahan kepada pihak kepolisian," tutup Dedek.
• Pemkab Akan Datangi BEL, Pastikan Bekas Galian Batu Bara Direklamasi
• WhatsApp Dikabarkan Tak Lagi Gratis, Berikut 3 Aplikasi Chat Lebih Canggih Bisa Jadi Pengganti WA
Sebelumnya Subandi, Kepala Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, digerebek saat sedang berduaan dengan seorang perempuan yang bukan pasangannya, DF, di sebuah hotel di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (11/1/2020) malam.
Kasus dugaan perzinahan inipun kini sedang ditangani oleh Polresta Deliserdang karena laporan suami DF.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Serdang Bedagai Ikhsan menyayangkan kejadian ini.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini karena yang bersangkutan adalah seorang Kades," ujarnya, Minggu, (12/1/2020).
Ikhsan menyatakan, pihaknya akan segera memanggil oknum Kades itu.
Meski video penggerebekan di dalam hotel sudah sudah viral di media sosial namun tetap harus dilakukan klarifikasi.
Keterangan-keterangannya akan dilampirkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.
"Setelah ditangani Dinas PMD nanti juga akan dibawa hasilnya ke tim yang terdiri mulai dari Asisten I, PMD, Inspektorat dan Bagian Pemerintahan.
Kalau sanksi ya bisa dicopot karena itu adalah mutlak kewenangan bapak Bupati,"kata Ikhsan.
Dalam ketentuan di UU tentang Desa, lanjut Ikhsan Kades dapat diberhentikan apabila melakukan pelanggaran-pelanggaran.
PMD, katanya, akan meminta pertimbangan-pertimbangan dari lembaga desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Yang awal ini kami akan beri sanksi administratif dulu lah.
Dalam perjalanannya nanti jika unsur-unsur terpenuhi ya bisa dilakukan (pemberhentian). Makanya nanti kita minta pertimbangan BPD juga seperti apa,"kata Ikhsan.
Ng, suami DF, meminta agar kepolisian dapat menangani kasus ini dengan profesional.
Ia berencana menceraikan DF yang telah memberinya tiga orang anak itu.
"Ya, besok mau kuajukan gugatan (cerai).
Anak-anak pun sudah benci melihat ibunya gitu.
Saya minta proses hukumnya harus berjalanlah. Saya tadi malam di BAP sampai pukul 21.00 WIB di Polresta Deliserdang," katanya.
Ng mengaku sudah sebulan terakhir melihat perubahan pada istrinya.
Belakangan, katanya, DF mudah marah dan begitu membencinya.
"Tiga hari ini saya pun enggak bisa tidur.
Itulah berzikir saya kalau malam minta petunjuk.
Baru kemarin itu ada petunjuk dari yang Kuasa tadi ikutilah istrimu gitu. Barulah saya ikuti kemarin," katanya.
Ia menyebut kalau Sabtu pagi istrinya keluar rumah dengan alasan mau belanja paket kartu Internet ke Medan.
Dari persimpangan Jalinsum istrinya itu naik angkot Sandra Prima dan turun di kawasan Pasar Bengkel.
"Aku pun heran juga kok turun di Pasar Bengkel baru kemudian pindah ke mobil.
Dari situ sudah muncul kecurigaan.
Kuikuti terus sama kawan naik sampai kemudian ke hotel. Ya sampai hotel minta izin kita untuk dibuka kan kamarnya, dan mereka sudah di dalam berduaan," katanya.
Penggerebekan yang dilakukan Ng ini pun terekam dalam video dan beredar di media sosial.
Saat itu tampak dalam rekaman kalau istrinya sudah melepas pakaiannya dan hanya terbalut handuk saja.
Subandi, Kepala Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdangbedagai, jadi buah bibir karena dipergoki berduaan dengan istri orang lain di sebuah hotel, Sabtu (12/1/2020) malam.
"Ya, betul-betul malu kalilah kami memilihnya kemarin.
Viral pula kejadiannya penggerebekan ya kan. Maksud kami memilih dia itu sebagai Kades supaya bisa berubah desa ini, tapi rupanya seperti itu kelakuannya," ucap salah satu warga yang tidak ingin dituliskan namanya Minggu, (12/1/2020).
Informasi yang didapat dari warga kalau Subandi sebelumnya merupakan mantan Caleg dari Partai Nasdem.
Karena kalah saat pemilu ia pun kemudian mencalonkan diri sebagai Kades.
Ia juga merupakan pensiunan TNI AD yang berpangkat terakhir mayor.
"Kalau istrinya sudah meninggal.
Inikan yang dibawa ke hotel kemarin istri sah orang lain.
Ya warga sudah enggak mau lagi lah dia jadi pemimpin di desa ini sekarang," katanya.
Ifen, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sei Buluh menyebut kalau desakan warga agar SB diberhentikan semakin kuat.
Perwakilan BPD, Ifen mengatakan kalau warga sejak kemarin terus mengadu terkait hal ini. Ia sendiri pun merasa kecewa dengan Subandi.
"Banyak masyarakat enggak terima. Kades kok perbuatannya enggak-enggak.
Enggak senonoh kali," kata Ifen.
Ia membenarkan kalau SB adalah pensiunan TNI.
Sepengetahuannya, istri SB telah meninggal dunia.
"Dia pensiunan TNI memang.
Orangtuanya asli orang sini.
Karena banyak masyarakat yang ngadu, ya kami mau secepatnyalah ini melapor ke (Pemerintah) Kecamatan.
Kami mau minta petunjuk juga nanti cemana tindaklanjutnya. Setelah kejadian ini kecewa kali sudahan masyarakat.
Masa begitu kali tindakannya," kata Ifen.
Subandi mengalahkan tiga calon lain dalam Pemilihan Kepala Desa tahun lalu.
Ia mendapat suara terbanyak dan dilantik pada 31 Desember lalu.
• 9 Fakta Kades Ngamar dengan Wanita Lain: Penyebab Selingkuh dan Hukuman yang Diberikan untuk Kades
• 10 Desa di Bireuen Sasaran Pencegahan Stunting Tahun Ini, Berikut Datanya
• Sosok Bupati Boven Digoel Papua yang Meninggal di Hotel Bintang 5 di Jakarta, Ini Penyebabnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Mesum di Kebun Sawit, Kepala Desa dan Selingkuhan Digerebek Warga"
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung