Berita Lhokseumawe
Utari Febrina, Miss Asia Global Aceh 2020 yang Multi Talenta, Mahasiswi UIN Ar-Raniry di 2 Fakultas
Gadis kelahiran 6 Februari 1998 atau 22 tahun lalu, menceritakan sejak kecil ia sudah dididik mandiri dan bertanggung jawab oleh orang tuanya
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Justru sebaliknya, ini menjadi tanggung jawab baru bagi saya karena dianggap contoh yang baik," ujarnya.
Setelah dari pEsantren, Utari melanjutkan di SMAN Unggul Aceh Timur.
Selama menjadi siswa di sekolah tersebut, dia aktif di organisasi seperti OSIS, pramuka, dan ROHIS.
"Selain itu, saya ikut berpartisipasi mewakili sekolah dalam bidang nonakademik seperti dalam pemilihan duta wisata Aceh Timur, paskibraka, dan basket.
Kemudian saya juga termasuk salah satu delegasi sekolah yang mengikuti lomba di bidang akademik seperti olimpiade astronomi, olimpiade matematika, dan olimpiade Bahasa Inggris.
Baik itu tingkat kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional," paparnya.
Berlanjut ke jenjang perkuliahan, sekarang ini dirinya tercatat sekaligus sebagai mahasiswi dua kampus.
Kedua fakultas yang dipilihnya itu, yakni Fakultas Psikologi dan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.
Menjadi mahasiswa, dirinya masih aktif berorganisasi, di antaranya di DEMA-F Psikologi, dan organisasi luar kampus seperti Green Active Youth, Rakkan Aceh, SAHI, IDWIKAT.
Kemudian di beberapa kegiatan kerelawanan bidang lingkungan, pendidikan, dan sosial.
Untuk dunia modelling, dirinya pun memiliki banyak prestasi, di antaranya pada tahun 2019, menjadi Miss Sustainable Development Goals Aceh, dan terbaru menjadi Miss Asia Global Aceh 2020.
Pada ajang Miss Asia Global, Utari dipastikan akan mewakili Aceh untuk tingkat nasional yang direncanakan akan berlangsung akhir Februari 2020 ini di Batam.
Dipastikan saat tampil di Batam dirinya akan berbusana muslimah dan berhijab.
"Melalui ajang ini saya juga ingin meyakinkan seluruh masyarakat dunia, bahwa muslimah yang memegang teguh syariah islam didalam dirinya tidak akan tertinggal.
Karena hijab tidak membatasi apapun kegiatan dan mimpi yang akan diraih.
Hijab adalah simbol kecerdasan manusia, bukanlah simbol keterbelakangan manusia.
Saya juga memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Aceh agar menjadi perwakilan Aceh yang amanah dan dapat mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional nantinya," harap Utari. (*)