Berita Banda Aceh
DPRA Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg, Ini Alasannya
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA, H Ali Basrah Spd MM dan Anggota DPRA dari Partai Aceh, Yahdi Hasan, meminta kepada pemerintah mengkaji...
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
DPRA Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg, Ini Alasannya
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA, H Ali Basrah Spd MM dan Anggota DPRA dari Partai Aceh, Yahdi Hasan, meminta kepada pemerintah mengkaji ulang rencana pencabutan subsidi gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram yang direncanakan pada pertengahan tahun 2020.
"Pemerintah harusnya menambah subsidi bagi masyarakat, bukan malah menguranginya", ujar Ali Basrah Spd MM Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA Dapil 8 (Agara-Gayo Lues).
Kata dia, saat ini belum tepat kalau pemerintah merencanakan kenaikan gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram mencapai Rp 32.250 per tabung dari biasanya hanya Rp 22.000 per tabung di pangkalan-pangkalan.
Saat ini, kata Ali Basrah, berdasarkan data di BPS, bahwa Aceh peringkat pertama di Wilayah Sumbagut sebagai provinsi termiskin.
Jadi, belum tepat kalau saat ini Pemerintah akan mencabut subsidi gas elpiji bersubsidi isi 3 kilogram di pasaran khususnya di Aceh, apalagi di wilayah Aceh Tenggara dan Gayo Lues yang akan akan mensamakan harga perkilogramnya dengan gas nonsubsidi mencapai Rp 11.750 per kg.
• Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Turun, Hanya Satu Pabrik Tetap
• 7 Ton Kayu Ilegal Loging Ditemukan di Kawasan Hutan TNGL, Begini Tindakan Tim Patroli
• DPRA Sahkan Susunan Anggota AKD, Minus dari Fraksi Demokrat, Golkar, dan PPP
Dan, ini akan menimbulkan dampak besar bagi masyarakat Aceh khususnya. Karena menurut Ali Basrah, kehadiran pemerintah untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya, bukan menambah derita bagi rakyat Aceh umumnya.
Hal lain diutarakan, Anggota DPRA dari Partai Aceh, Yahdi Hasan. Menurut dia, gas elpiji bersubsidi di pasaran saat ini saja masih digolongkan langka. Dan, apalagi akan dicabut subsidinya. Ini akan menambah beban dan bisa menimbulkan kemiskinan di Aceh akan semakin tinggi.
Untuk itu, rencana kenaikan gas elpiji ini mereka tolak. Alasannya, belum tepat saat ini, karena masih banyak rakyat membutuhkan subsidi dari Pemerintah. Menurut dia, saat ini saja gas elpiji bersubsidi yang disalurkan di Aceh masih sangat kurang kuotanya. Dan, Ini mau dicabut subsidinya lagi.
Ini belum bisa dilakukan pemerintah. Seharusnya, kuota gas elpiji bersubsidi isi tiga kilogram seperti permintaan dewan tahun 2020 agar ditambah khususnya Agara," ujar Yahdi Hasan.(*)
• Kijang Terbalik di Peusangan Saat Mengantar Orang Sakit, Begini Kondisinya
• Hadi Rela Dihukum Mati Bacakan Sendiri Pledioi Kasus Pembunuhan Sopir Travel
• Kijang Terbalik di Peusangan Saat Mengantar Orang Sakit, Begini Kondisinya