Berita Subulussalam
Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Turun, Hanya Satu Pabrik Tetap
Para petani kelapa sawit di Kota Subulussalam kembali dicekcoki persoalan harha Tandan Buah Segar (TBS).
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Para petani kelapa sawit di Kota Subulussalam kembali dicekcoki persoalan harha Tandan Buah Segar (TBS).
Pasalnya, setelah naik beberapa bulan lalu kini harga TBS di Subulussalam mulai turun seperti yang terjadi, Jumat (17/1/2020).
Informasi turunnya harga TBS kelapa sawit disampaikan Ketua Asosiasin Petani Kelapa Sawit Subulussalam, Subangun Berutu.
Menurut Subangun turunnya harga TBS kembali mengganggu perekonomian masyarakat setempat.
"Hari ini kembali ada penurunan harga TBS , padahal sebelumnya petani sudah mulai lega," kata Subangun
Subangun menambahkan, dari empat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang ada di Subulussalam hanya satu yang tidak menurunkan harga TBS.
• Didera Lumpuh Selama Dua Tahun, M Jafar Hanya Bisa Berbaring dan Duduk di Ranjang Bambu
• 7 Ton Kayu Ilegal Loging Ditemukan di Kawasan Hutan TNGL, Begini Tindakan Tim Patroli
• Satu Rumah di Singah Mulo Gayo Lues Terbakar, Termasuk Uang Simpanan Rp 30 Juta
• Kabag Humas Setdako Langsa Minta Wartawan Menulis Secara Berimbang
Sementara tiga PMKS mulai menurunkan harga TBS. Ketiganya masing-masing merunkan sebesar Rp 20 per kilogram TNS.
Tiga PMKS yang menurunkan harga TBS adalah PMKS PT BangunSempurna Lestari (BSL) dari harga Rp 1.650 turun sebesar Rp 20 per kilogram.
Kemudian PMKS PT Budi Daya Agrotamas (BDA) dari Rp1.630 turun Rp 20 per kilogram.
Lalu PMKS PT Global Sawit Semesta (GSS) juga menurunkan harga TBS dari Rp 1.670. Satu-satunya PMKS yang tetap bertahan dengan harga sebelumnya hanya PT Samudera Sawit Nabati (SSN) dengan harga Rp1.660 per kilogram. (*)