Berita Pidie
Didera Lumpuh Selama Dua Tahun, M Jafar Hanya Bisa Berbaring dan Duduk di Ranjang Bambu
M Jafar (60) warga Gampong Keudee Klibeut, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie selama dua tahun terakhir mengalami kelumpuhan akibat didera stroke..
Penulis: Idris Ismail | Editor: Yusmadi
Laporan Idris Iamail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - M Jafar (60) warga Gampong Keudee Klibeut, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie selama dua tahun terakhir mengalami kelumpuhan akibat didera stroke.
Akibatnya segala aktivitas kini terpaksa berada di atas ranjang bambu di sebuah gubuk reot.
Ia tinggal bersama ibu kandungnya yang telah berusia renta.
"Kondisi kesehatannya semakin menyusut karenanya ia butuh perhatian semua pihak terutama pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk dapat memberikan pekanyan medis demi menyelamatkan jiwa masyarakat miskin ini," sebut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Zulfazli SE kepada Serambinews.com, Jumat (17/1/2020).
Dari amatan secara langsung, sejak didera penyakit lumpuh, maka dalam rentang waktu selama dua tahun M Jafar tak mampu beraktivitas atau berjalan.
Hanya terbaring dan duduk saja di bangku bambu dan beralaskan tikar pandan.
Dalam kondisi serba terbatas, ia hanya menjalani hidup dari belas kasihan masyarakat.
Miris, di saat kondisinya yang memprihatinkan, istrinya juga telah lama tidak lagi bersamanya sehingga melengkapi deritanya yang tiada tara menyelimuti setiap perjalanan waktu.
Termasuk kondisi rumah yang tidak layak huni yang ditempati saat ini juga perlu perhatian bersama.
Maka dalam hal ini selaku pihak dewan, kata Zulfazli, pihaknya akan melakukan upaya-upaya renovasi kembali.
• Keluarga Miskin di Pidie Bikin Miris, Anak Didera Lumpuh, Gizi Buruk dan Epilepsi, Ayah Sesak Nafas
• VIDEO - Daratul Kayla, Dara Pelantun Shalawat Merdu dari Peureulak Kini Lumpuh, Harus Segera Operasi
• Perempuan Asal Bireuen Alami Lumpuh di Malaysia, Warga Aceh Galang Dana untuk Pemulangan
Diakui Zulfazli, kondisinya kini perlu penanganan secara medis agar kelak kesehatannya berangsur membaik.
"Saya sangat berharap peran Dinkes agar lebih maksimal untuk memberikan pelanyanan kesehatan," jelasnya.
Kepala Dinkes Pidie, Efendi SSos MKes kepada Serambinews.com, Jumat (17/1/2020) mengatakan, sesuai dengan prosedur pihaknya telah melakukan pelanyanan kesehatan lewat kunjungan para tenaga medis Puskesmas yang dilakukan setiap beberapak kali dalam setiap bulan.
"Sebenarnya upaya penanganan medis sangat dibutuhkan penanganan media secara langaung ke rumah sakit melalui penangan medis dokter ahli saraf namun dikarenakan keterbatasan pendamping sehingga menyebabkan M Jafar sampai hari ini tidak berani diambil langkah untuk dirujuk ke RSU," jelasnya.
Kendati demikian pihak tenaga medis di Puskesmas tetap terus secara intens melakukan pengawasan dan pelanyanan kesehatan.
"Pada intinya Dinas tetap terus mengawal," katanya. (*)