Berita Aceh Barat

Mahasiswa Demo RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Tuntut Evaluasi Kinerja Hingga soal Melahirkan di WC

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat mengevaluasi kinerja pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/SA’DUL BAHRI
Para mahasiswa saat melancarkan aksi demo di depan UGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, terkait masalah THL dan ibu melahirkan di WC RSUD itu, Selasa (21/1/2020). 

Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dr Furqansyah melalui Kepala Humas Susi Maulhusna kepada Serambinews.com, Kamis (16/1/2020) menjelaskan, bahwa pasien telah ditangani sejak masuk sekitar pukul 10.00 WIB pagi.

Sesuai dengan SOP dan pemeriksaan langsung dilakukan oleh dokter penanggungjawab (dokter spesialis).

“Terkait dengan pasien merasa diabaikan, maka dapat kami jelaskan bahwa pasien telah dilakukan tindakan sesuai dengan kondisi pasien.

Jika disebutkan bahwa bayi telah terlihat di jalan lahir tetapi diabaikan oleh petugas, itu tidak mungkin.

Karena jika kepala telah kelihatan, maka pasien tidak mungkin bisa berjalan ke kamar mandi lagi,” jelas Susi Maulhusna.

Lebih lanjut disebutkan, bahwa pemeriksaan dalam lazimnya dilakukan 4 jam sekali, namun tergantung kondisi pasien.

Kondisi pasien saat diperiksa oleh petugas tidak tampak tanda tanda akan melahirkan saat itu.

Sementara kelahiran di kamar mandi terjadi spontan mengingat ini adalah kehamilan ke 3 dan dalam kondisi pasien diberi infus untuk perangsang kontraksi.

Sedangkan pasien saat itu tetap dalam pengawasan medis atau petugas pada saat itu, sehingga tidak ada yang terabaikan dan tetap melaksanakan pelayanan dengan baik.

Namun bayi itu sempat lahir di kamar mandi di luar prediksi, karena pasien hendak pipis.

Sebab jika ke kamar mandi sementara kepala bayi sudah keluar, tentu ia tidak bisa ke sana. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved