Berita Aceh Barat

Mahasiswa Demo RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Tuntut Evaluasi Kinerja Hingga soal Melahirkan di WC

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat mengevaluasi kinerja pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/SA’DUL BAHRI
Para mahasiswa saat melancarkan aksi demo di depan UGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, terkait masalah THL dan ibu melahirkan di WC RSUD itu, Selasa (21/1/2020). 

“Kita antara lain meminta Pemkab Aceh Barat mengevaluasi kinerja pihak manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Selain itu, agar para THL yang sudah dipecat segera diseleksi kembali,” ujar Catur, seorang peserta aksi kepada wartawan saat berdemo di halaman Kantor Bupati Aceh Barat ini.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Juru Bicara Setdakab Aceh Barat, Amril Nuthihar, mengatakan pihaknya akan menyampaikan semua tuntutan itu Bupati H Ramli MS.

Aksi yang dikawal Polres Aceh Barat ini berlangsung aman dan tertib hingga  para pengunjuk rasa ini membubarkan diri satu persatu.

Kafe Esek-esek Pekerjakan ABG, Setiap Berhubungan Badan Dipatok Rp 150 Ribu, 6 Pelaku Ditangkap

Kapal Wartawan Terbalik Dihantam Ombak Setelah Liput Agenda Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Kasus melahirkan di WC

Seperti diberitakan sebelumnya, Cut Vivi (30) harus melahirkan di WC Ruang Tunggu di dalam ruang bersalin RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. 

Kasus ini terjadi pada Rabu (16/1/2020) sekitar pukul 22.30 WIB malam.

Kejadian yang menghebohkan itu menyebabkan bibir bayi tersebut sempat benjol.

“Bayi masih benjol bibirnya akibat jatuh ke lantai saat lahir di WC,” ujar Sudirman (40) suami pasien Cut Vivi warga Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat kepada Serambinews.com, Kamis (16/1/2020).

Diceritakan, istrinya sebelumnya sudah mengerang kesakitan yang diduga akan melahirkan, malam itu.

ia meminta kepada petugas dan perawat agar istrinya segera dimasukkan ke ruangan melahirkan.

Pasalnya, ia meyakini istrinya akan melahirkan.

Namun menurutnya, sang perawat menyatakan masih lama dan belum saatnya melahirkan.

Saat diminta untuk diperiksa kembali juga tidak diindahkan dengan alasan tidak bisa diperiksa secara terus menerus.

Dalam keadaan seperti itu, istrinya minta di antar ke WC karena ingin pipis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved