Pascagempa 4,5 Skala Richter Melanda Simeulue, BPBD Simeulue Imbau Warga Tetap Tenang

"Alhamdulillah tidak menimbulkan kerusakan, kita juga imbau warga agar tidak panik dan beraktivitas seperti biasa," ujar Ali Hasmi, yang terus memantau aktivitas warga pascagempa.

Laporan Sari Muliyasno I Simeulue

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Kepala Pelaksana BPBD Simeulue, Ir Ali Hasmi mengatakan, bahwa pascagempa bumi dengan skala richter 4,5 melanda Pulau Simeulue, Rabu (22/1/2020), pihaknya mengimbau seluruh warga Simeulue untuk tidak panik dan tetap tenang menjalankan aktivitasnya.

Pusat gempa yang berada di laut sekitar 34 kilometer Barat Daya Sinabang dengan kedalaman 10 kilometer (sebelumnya tertulis arah tenggara kedalaman 1 kilometer), tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa di wilayah kepulauan Simeulue.

"Alhamdulillah tidak menimbulkan kerusakan, kita juga imbau warga agar tidak panik dan beraktivitas seperti biasa," ujar Ali Hasmi, yang terus memantau aktivitas warga pascagempa.

• Janda Lansia di Abdya Tinggal Sendiri di Rumah tak Layak Huni, tanpa Bantuan PKH atau BPNT

Diberitakan sebelumnya, gempa yang terjadi di Simeulue kali ini, Rabu (22/1/2020) berkekuatan 4,5 SR. 

Namun, gempa yang sempat dirasakan beberapa detik itu, tak sampai menimbulkan kepanikan warga.

Aktivitas warga setalah merasakan gempa pun normal seperti biasa.

Berdasarkan info gempa melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi pukul 10:58:45 WIB.

Jaraknya 35 kilometer arah tenggara Sinabag dengan kedalaman 1 kilometer. 

Warga diimbau tenang

• 80 Satpol PP Pidie Diputuskan Kontrak Sementara, Pemkab Rekrut 50 Orang Tahun 2020

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, baru-baru ini juga terjadi gempa di Simeulue. 

Hal ini sebagaimana dilansir BMKG yang menyebutkan potensi gempa segmen Megathrust Nias-Simeulue yang merupakan segmen aktif memiliki magnitudo mencapai 8,7.

Sejak tersiarnya informasi tersebut, masyarakat di Kabupaten Simeulue saat ini mulai siaga.

Bahkan, ada yang sudah menyiapkan gubuk sebagai lokasi pengungsian jika nanti terjadi gempa dan disusul oleh gelombang tsunami (smong-red)