Kisah Pilu Sukiyah, Hidup Ditemani Kegelapan Hingga Rambut Jadi Sarang Tikus
Sukiyah mengalami kebutaan sejak berumur lima tahun. Kala itu, dia sakit panas hingga kejang-kejang dan tidak bisa melihat lagi.
SERAMBINEWS.COM - Sukiyah hidup seorang diri di dalam rumah beralas tanah dan berdinding papan, perempuan yang diperkirakan berumur 50 tahun ini berteman gelap.
Ibunya meninggal sekitar tiga tahun lalu. Sementara adiknya semenjak menikah sebelum pindah ke Banjarnegara tak pernah pulang dan berkirim kabar.
Sukiyah mengalami kebutaan sejak berumur lima tahun.
Kala itu, dia sakit panas hingga kejang-kejang dan tidak bisa melihat lagi.
Namun, kala itu dia masih bisa beraktivitas normal hingga membantu orangtuanya berkebun.
"Sukiyah mulai bertingkah aneh dan jadi pendiam sejak umur 10 tahun," kata Suramto, Kamis (23/1/2020), paman Sukiyah.
• PBB Minta Myanmar Patuhi Keputusan Mahkamah Internasional
• Dianggap Jorok, Ternyata Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik untuk Kesehatan, Simak Penjelasannya
• UPDATE Penyebab Kapal TKI Ilegal Karam di Perairan Riau, Ini Pengakuan dan Keterangan Penumpang
Dia mulai mengurung diri dan enggan bersosialisasi.
Selama bertahun-tahun hanya berada di dalam rumah.
Setelah ibunya meninggal, Sukiyah sempat tidur di teras.
Oleh warga, dia dimasukkan ke dalam rumah dan setiap malam selalu dikunci dari luar.
"Itu agar dia tidak keluar rumah karena tidak ada yang mengawasi," terang Suramto.
Sukiyah tinggal di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Warga sempat mengaliri rumah Sukiyah dengan listrik dari masjid.
Namun, lampu yang menyala dirusak Sukiyah hingga selalu dalam keadaan gelap.
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Salatiga, Ardian, menemukan Sukiyah berdasarkan cerita sesama relawan pada Rabu (22/1/2020).