Longsor di Subulussalam

Longsor Tumbangkan Pohon Kayu, Timpa Badan Jalan Nasional di Kedabuhen Subulussalam

Meski dengan skala kecil namun menyebabkan tumbangnya pohon kayu hingga menimpa badan jalan.

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
POHON kayu yang tumbang dibawa longsor menimpa badan jalan nasional Aceh-Medan di wilayah Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam sedang dibersihkan PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (25/1/2020). (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN) 

Meski dengan skala kecil namun menyebabkan tumbangnya pohon kayu hingga menimpa badan jalan. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

 

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Bukit di kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam kembali mengalami longsor.

Meski dengan skala kecil namun menyebabkan tumbangnya pohon kayu hingga menimpa badan jalan.

”Ada pohon tumbang menimpa badan jalan akibat bukitnya longsor,” kata Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan, kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2020).

Bupati Pidie Jaya Resmikan Masjid Paru Keudee, Sempat Roboh Akibat Diterjang Gempa 2016

10 Hari Meninggal Tak Kunjung Dimakamkan, Jenazah ibu Hamil Melahirkan Dalam Peti, Keluarga Panik

Tim Hukum PDIP Tak Terima Hasto Kristiyanto Turut Diseret dalam Kasus Harun Masiku: Enggak Adil

Hingga pagi ini, tim pekerja dari PPK 13 Satker PJN Subulussalam Singkil masih melakukan proses pekerjaan pembersihan material kayu atau tanah yang menghambat badan jalan.

Lokasi pohon tumbang ini, kata Iwan berada di Km. 609+300, km. 608+600, km. 611+100.

Sempat terjadi kemacatan kala pohon membentang badan jalan nasional tadi malam.

”Kejadian tadi malam tapi pagi ini kita kembali lanjutkan proses pembersihan,” ujar Iwan

POHON kayu yang tumbang dibawa longsor menimpa badan jalan nasional Aceh-Medan di wilayah Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam sedang dibersihkan PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (25/1/2020).
POHON kayu yang tumbang dibawa longsor menimpa badan jalan nasional Aceh-Medan di wilayah Kedabuhen, Desa Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam sedang dibersihkan PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (25/1/2020). (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN)

Lebih jauh dikatakan, proses pembersihan dilakukan tadi malam hanya sebatas membuka jalan agar dapat dilalui kendaraan.

Pasalnya, posisi pohon yang tumbang membentang badan jalan hingga melumpuhkan arus lalulintas Aceh-Medan maupun sebaliknya.

Petugas tidak dapat memaksimalkan pembersihan lantaran kondisi malam hari.

Pasalnya, kata Iwan, mereka sudah pernah mengalami kejadian pahit saat membersihkan material longsor berupa kayu di wilayah kedabuhen pada malam hari.

Kala itu, lanjut Iwan, beberapa petugas mengalami kecelakaan kerja bahkan seorang menderita cacat.

Kejadian ini akibat material longsor kembali turun hingga membawa bongkahan kayu yang sedang dipotong pekerja.

Kayu menghantam tubuh pekerja hingga mengalami luka serius.

Lantaran itu, pekerja lebih waspada membersihkan longsor manakala terjadi di malam hari dan jikapun dilakukan pembersihan biasanya sebatas membuka badan jalan seadanya.

Sebagaimana sering diberitakan, cuaca ekstrem berupa hujan deras dan petir termasuk angin hingga kini masih melanda Kota Subulussalam terutama petang dan malam hari seperti yang terjadi, Minggu (19/1/2020).

Kondisi ini membuat Jalan Nasional Subulussalam-Medan rawan tanah longsor dan pohon tumbang.

Cuaca ekstrem ini kerap menimbulkan longsor di lintas Subulussalam-Pakpak Bharat tepatnya kawasan Kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.

Selain itu, hujan dan cuaca ekstrem juga tak jarang menumbangkan pohon baik akibat longsor maupun angin kencang sehingga menimpa badan jalan.

Para pengguna jalan diminta sellau wspada manakala melintas petang dan malam disertai hujan deras karena sewaktu-waktu dapat terjadi longsor atau pohon tumbang

Iwan, Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Serambinews.com menyampaikan imbauan bagi para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan.

Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.

Iwan mengatakan pihaknya memang terus stanby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang termasuk banjir.

Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam.

Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.

Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.

“Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam,” terang Iwan

Kecuali itu, kata Iwan ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor.

Jadi, kata Iwan selain rawan banjir, musim penghujan dan cuaca ekstrem, juga memicu bencana lain yakni Iwan pun mengimbau warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Medan Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.

Pada bagian lain Iwan menjelaskan, jalur nasional Aceh-Medan via Subulussalam di Jontor dan Lai Ikan itu rawan longsor lantaran sepanjang jalan berada di lereng pebukitan dan tanahnya labil serta.

Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter.

Menurut Iwan, hampir tiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.

Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor.

Longsor kerap terjadi pada sore menjelang maghrib hingga tengah malam.

Karena itu, para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor.

Pihak PJN Wilayah II, sendiri menurut Iwan tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana di sana.

”Tapi kita terus mengimbau warga yang sedang melakukan perjalanan dari Aceh ke Medan atau sebaliknya agar berhati-hati saat melintas di kawasan Lae Ikan-Pakpak Bharat karena sangat rawan longsor apalagi musim hujan seperti sekarang,” imbau Iwan.

Pantauan Serambinews.com hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Subulussalam selama lima bulan terakhir ini bahkan pada malam hari.

Cuaca di Subulussalam saban sore diselimuti awan hitam yang diiringi guyuran hujan berpertir serta angin kencang.

Para pengguna jalan yang biasa melintas dari arah Subulussalam menuju Pakpak Bharat dan Sidikalang, Sumatera Utara maupun sebaliknya juga diimbau berhati-hati.

Pasalnya, ruas jalan yang menghubungkan Aceh-Medan tersebut rawan terjadi tanah longsor saat curah hujan masih cukup tinggi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved