Breaking News

Berita Pidie Jaya

Bupati Pidie Jaya Resmikan Masjid Paru Keudee, Sempat Roboh Akibat Diterjang Gempa 2016

Pembangunan masjid ini dilakukan selama satu tahun terakhir pascagempa 7 Desember 2016.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
RESMIKAN MASJID: Bupati Pidie Jaya, H Aiyub Abbas (tengah) memotong pita pintu utama Masjid Baitul Paru Keudee sebagai simbol peresmian penggunaan dan berfungsinya sarana ibadah yang turut disaksikan unsur ulama Kecamatan Bandar Baru, Sabtu (25/1/2020). 

 Pembangunan masjid ini dilakukan selama satu tahun terakhir pascagempa 7 Desember 2016.

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pembangunan Masjid Baitul Gampong Paru Keudee, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya Sabtu (25/1/2020) kembali difungsikan.

Setelah ditepung tawari atau peusijuek oleh Bupati setempat H Aiyub Abbas.

Bupati juga didampingi Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Tgk H Said Abdullah serta ulama lain asal kecamatan Bandar Baru, Tgk H Sanusi Hasan.

Pembangunan masjid ini dilakukan selama satu tahun terakhir pascagempa 7 Desember 2016.

Kemudian proses pembangunan pondasi awal dilakukan masyarakat secara swadaya.
Berikutnya dilanjutkan pembangunan pada 2019 hingga selesai lewat bantuan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) sebesar Rp 3,7 miliar.

Pengusaha Aceh, Ismail Rasyid Diundang Khusus ke Acara Pisah Sambut Pangdam XIII/Merdeka

45 Pejabat Pidie Jaya Dimutasi. Ini Penegasan Bupati Aiyub Abbas

45 Pejabat Pidie Jaya Dimutasi. Ini Penegasan Bupati Aiyub Abbas

Bupati Pijay, H Aiyub Abbas kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2020) mengatakan, pembangunan masjid yang hancur akibat gempa 2016 lalu sebanyak 18 unit di Pijay maka pembangunan yang cepat selesai pembangunan lewat dana pemerintah adalah Masjid Baitul asal Gampong Paru Keudee ini.

"Dengan luas 21 x 25 meter persegi pembangunan mesjid ini mampu menampung sebanyak 1.000 jamaah dari kedua desa yaitu Gampong Paru Keude dan Paru Cot, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya,"sebutnya.

Dengan rampungnya sarana tempat ibadah ini maka yang paling penting adalah masyarakat dapat memakmurkan jamaah dalam setiap ibadah lima waktu.

Selain itu juga dapat menyelesaikan segala persoalan keumatan lewat asas musyawarah.

Sehingga dengan keputusan kebersama ini akan melahirkan keberkahan.

Malahan dalam anggaran tahun 2020 pemerintahpun turut mengalokasikan kembali untuk pembangunan lantai serta fasilitas pendukung finshing lainnya Rp 1,6 Miliar lewat Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) berupa lantai mamar serta finisihing pendukung lainnya.

"Karenanya pemkab sangat menganjurkan kepada masyarakat agar lantai pembangunan di setiap masjid di Pijay yang dibangun ke depan dengan menggunakan lantai marmar agar lebih nyaman dan khusyuk untuk beribadah,"ujarnya.

Ketua panitia pelaksana pembangunan masjid Gampong Paru Keudee, Drs Sulaiman Daud, kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2020) mengatakan, sejak bencana gempa mendera Pijay maka pusat tempat ibadah milik ribuan jamaah ini roboh secara menyeluruh sehingga tidak dapat difungsikan untuk melaksanakan ibadah secara rutin.

"Dengan upaya dan semangat bersama masyarakat serta pemerintah kabupaten maka pembangunan ini dapat digunakan kembali mukai hari ini setelah sebelumnya dengan sarana terbatas,"katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved