Virus Corona Serang China
Safriadi dan Intan Tinggal di Changchun, Datang ke Wuhan untuk Liburan, Kini Tak Bisa Kembali
Ada dua kisah berbeda di balik berita mengenai keadaan 12 mahasiswa Aceh yang saat ini mengisolasi diri di dalam kamar asrama di Kota Wuhan.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Mardi mengatakan, saat ini 12 mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan.
Sebanyak 10 orang di antaranya memang menetap di Wuhan.
"Dua orang lagi, Safriadi dan Intan mereka sedang liburan ke Wuhan, dan tidak dikasih lagi ke luar Kota Wuhan sekarang. Jadi keduanya bertahan di asrama bersama rekan-rekan lainnya," kata Mulia Mardi.
Mulia Mardi sendiri, salah satu mahasiswa Aceh yang sedang kuliah di Wuhan, beberapa waktu lalu ia melakukan perjalanan ke beberapa kota, Shanghai dan kota-kota lainnya.
"Pas mau balik ke Wuhan saya nggak dikasih lagi, akhirnya saya pulang ke Indonesia, Aceh," kata Mulia Mardi.

Dia mengatakan, sesuai perintah pusat China di Beijing, akses Kota Wuhan untuk sementara lumpuh dan ditutup dari semua tujuan.
Airport tidak beroperasi dari mulai tanggal 24 Januari, kereta api antarkota sudah tutup begitu juga dengan transportasi dalam kota, metro, dan busway sudah tidak beroperasi sama sekali semenjak tiga hari lalu.
"Ada taksi, tapi harganya 5 kali lipat dari biasanya. Transportasi dan warung-warung kecil ditutup dengan waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Semua mahasiswa Indonesia saat ini terisolasi di kota Wuhan, tidak bisa melakukan kegiatan apapun untuk mencegah virus corona, kecuali hanya berdiam diri di dalam kamar.
"Banyak yang sudah beli tiket untuk pulang ke Indonesia namun tidak bisa lagi untuk terbang," katanya.
Saat ini masalah paling krusial dihadapi mahasiswa asal Aceh di Wuhan adalah menipisnya stok makanan.
"Jika masalah virus ini semakin lama, dipastikan stok makanan di warung terus menipis," katanya.
Para mahasiswa mengaku kesulitan makanan, ditambah semua harga bahan pokok saat ini melonjak tinggi, harganya naik lima kali lipat dari biasanya.
"Biasa beli beras dengan harga Rp 12.000, semenjak kasus ini, menjadi Rp 50.000. Mau tidak mau kami tetap membeli bahan pokok makanan untuk kesediaan di kamar, karena selama ini kami selalu masak agar tidak mengonsumsi makanan di luar dan tidak sering keluar kamar," ujar Mulia.
Sejauh ini yang mahasiswa Aceh takutkan ada dua hal, tidak terinfeksi virus corona dan takut kehabisan stok makanan terdekat.
"Otoritas di sana juga tidak membolehkan barang-barang dikirim ke Kota Wuhan, semua akses ditutup," pungkasnya.
Konferensi pers di Dinas Sosial tadi turut dihadiri oleh Jubir Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Penasihat Gubernur, Fauzan Azima, dan sejumlah awak media.
Plt Gubernur Transfer Dana
Beberapa saat setelah konferensi pers di Dinas Sosial, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah secara khusus menghubungi Serambinews.com, Minggu (26/1/2020).
Dalam percakapan via telepon genggam itu, Nova mengatakan, saat ini pihaknya fokus memantau warga Aceh di sana, yakni para mahasiswa yang kini terisolasi di Kota Wuhan, kota terparah terjangkitnya virus mematikan itu.
"Kita prihatin dan sangat was-was terhadap terjangkitnya virus Corona di China," kata Nova.
Plt Gubernur Aceh juga mengaku sudah berkomunikasi dengan salah satu mahasiswa Aceh di Wuhan, Alfi Rian asal Krueng Mane.
Kepada Alfi, Plt Gubernur Aceh meminta agar mereka tidak panik dan tetap tenang menghadapi wabah tersebut.
"Karena kita terus melakukan komunikasi dengan KBRI, kita meminta KBRI untuk memantau mereka," kata Plt Gubernur Aceh.
Salah satu keluhan mahasiswa kata Plt Gubernur, Nova Iriansyah, saat ini mahasiswa khawatir kehabisan stok makanan karena ketersediaan makanan mereka akan terus menipis.
"Ada super market yang buka di sana dekat dengan kediaman mereka, masih bisa belanja namun harga kebutuhan bahan pokok memang terus melonjak," kata Nova.
Namun, Nova meminta mahasiswa tidak perlu khawatir terkait itu.
Karena Pemerintah Aceh akan menanggung semua biaya dan kebutuhan mahasiswa selama keadaan darurat virus corona di Wuhan.
"Saya sudah perintah Alfi Rian mengirim rekening dan pastikan ada ATM yang bisa ambil langsung. Semua kebetuhan mahasiswa Aceh di Wuhan dalam masa krisis ini ditanggung Pemerintah Aceh dan dalam beberapa menit ke depan saya sudah transfer ke rekening Alfi Rian," katanya.
Nova juga meminta Alfi Rian untuk belanja sebanyak-banyaknya tanpa peduli harga.
"Saya minta dia belanja sebanyak banyaknya tanpa peduli harga karena ini ditanggung pemerintah Aceh," pungkas Nova Iriansyah. (*)
• Wabah Corona Merebak, Persediaan Makanan Mahasiswa Aceh di Wuhan Sepekan ke Depan Cukup
• Takut Tertular Virus Corona, 12 Mahasiswa Aceh di China Terkurung di Wuhan, Ini Nama-nama Mereka