Berita Aceh Besar

Embung Lambadeuk Sudah Tiga Bulan Kering, Suplai Air ke Ribuan Pelanggan PDAM Terganggu

"Sudah sejak tiga bulan terakhir, kondisi kemarau mempengaruhi sumber air di embung tersebut," ujar Sulaiman.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Foto kiriman warga
ILUSTRASI - Embung Alue Baroh ini penuh air saat musim penghujan, tapi kemudian airnya cepat berkurang karena diduga mengalami kebocoran, Minggu (6/1/2019). 

"Sudah sejak tiga bulan terakhir, kondisi kemarau mempengaruhi sumber air di embung tersebut," ujar Sulaiman.

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejak tiga bulan terakhir Embung Lambadeuk, Kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar kering.

Musim kekeringan menyebabkan mata air sebagai sumber air ke embung tersebut tidak lagi mengeluarkan air.

Ribuan penduduk di sekitarnya pun terkena dampak.

Ada sekitar 1.000 pelanggan PDAM Tirta Mountala di Peukan Bada tidak kebagian air bersih, karena tidak adanya sumber air baku.

Embung tersebut memang menjadi sumber air bagi PDAM Tirta Mountala, selain Krueng Aceh dan Mata Ie.

Unicef-AJI Latih Jurnalis Aceh Tentang Peliputan Isu Anak

Muzakarah Ulama se-Aceh Dipusatkan di Aceh Timur, Ini yang Dibahas

Butuh Transfusi Darah, Kondisi Kek Bandung belum Membaik di RSUD Aceh Tamiang

Direktur PDAM Tirta Mountala, Sulaiman kepada Serambi, Minggu (26/1/2020) mengatakan, selama ini embung Lambadeuk memang menjadi sumber air baku untuk diolah oleh Tirta Mountala.

Kemudian air disuplai ke sekitar seribuan pelanggan di Kecamatan Peukan Bada.

"Sudah sejak tiga bulan terakhir, kondisi kemarau mempengaruhi sumber air di embung tersebut," ujar Sulaiman.

Bahkan mata air yang bisa mengalirkan air ke danau buatan tersebut sudah tidak mengeluarkan sumber air lagi.

Sulaiman menjelaskan, memang sejak awal PDAM Tirta Mountala hanya mendapatkan izin bisa menarik air selama empat jam dalam sehari di embung tersebut.

Tapi sejak tiga bulan terakhir mereka hanya bisa menarik air selama satu jam dalam empat hari.

“Kita cuma bisa menarik satu jam dalam empat hari, itu airnya cukup untuk mengisi pipa saja, tidak bisa dialirkan ke rumah pelanggan,” ujar Sulaiman.

Sebagai solusinya, saat ini PDAM Tirta Mountala pun mengalihkan sumber air dari sumber Mata Ie ke kawasan Peukan Bada.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved