5 Fakta Sup Kelelawar, Kuliner Ekstrem di China Diduga Penyebar Virus Corona, Dipercaya Jadi Obat

Hingga Selasa (28/1/2020), sudah ada 4.474 kasus corona yang tersebar di beberapa negara dengan 107 orang meninggal

Editor: Faisal Zamzami
kolase tangkap layar dailymail.co.uk
Viral video seorang perempuan Tiongkok tengah menyantap sup kelelawar. 

Sup kelelawar itu bisa dimakan begitu saja.

Di sejumlah resep, tidak memasukkan kelelawar utuh.

Namun menggunakan kuah kaldu yang dipakai untuk merebus kelelawar.

Binatang mamalia itu lantas dikuliti, daging dan jeroannya kemudian ditambahkan ke kaldu.

2. Populer di sejumlah daerah

S
Sup kelelawar (TWITTER)

Selain di Wuhan, sup kelelawar juga terkenal di sejumlah negara, terutama di kawasan Asia.

Sebut saja Kamboja, India, Guam, Palau, hingga Indonesia.

Di beberapa negara, kelelawar termasuk makanan ilegal karena adanya risiko penyakit zoonosis yang disebarkan ke manusia dari hewan.

Masih dari The Sun, kelelawar diketahui membawa virus Ebola dan virus Marburg lantas menyebarkannya ke manusia yang bersentuhan dengan mereka.

3. Dipercaya menjadi obat

S
Sup kelelawar (pilotguides.com)

Seperti banyak hidangan dari Asia, sup kelelawar dipercaya bisa menjadi obat untuk penyakit tertentu.

Darah kelelawar, misalnya yang dianggap dapat untuk membantu gangguan pernapasan.

Terkait penggunaan kelelawar sebagai obat, melansir National Geographic, terdapat beberapa kepercayaan, darah kelelawar dapat digunakan untuk menyembuhkan penderita epilepsi.

Satu negara yang kental akan kepercayaan tersebut adalah Bolivia.

Menurut seorang ahli antropolog University of Mississippi Kate McGurn Centellas, kepercayaan manfaat darah kelelawar itu kemungkinan datang dari anggapan masyarakat, kelelawar merupakan hewan kuat yang memiliki beberapa karakter unik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved