5 Fakta Sup Kelelawar, Kuliner Ekstrem di China Diduga Penyebar Virus Corona, Dipercaya Jadi Obat
Hingga Selasa (28/1/2020), sudah ada 4.474 kasus corona yang tersebar di beberapa negara dengan 107 orang meninggal
"Ada kemungkinan, dengan meminum darah kelelawar, mungkin kamu dapat membenarkan dan menyeimbangkan apa yang dilihat sebagai gangguan atau ketidakseimbangan dalam tubuh manusia."
"Seperti kejang, atau dalam istilah medis adalah epilepsi,” tutur Centellas, dikutip dari Kompas.com.
4. Diberi nama Fu

Di China, semangkuk sup kelelawar memiliki nama 'Fu' dalam bahasa Mandarin yang artinya adalah keberuntungan dan nasib baik.
Ini sekaligus menjadi alasan mengapa mudah menemukan pasar yang menjual hewan liar dalam kondisi hidup atau mati di kota besar China.
Dikutip dari Kompas.com, pasar dengan kuliner ekstrem dapat ditemui di wilayah Provinsi Guangdong, Guangzhou, dan Shandong.
Pasar Seafood Huanan juga dipercaya sebagai sumber dari penyebaran wabah virus corona.
Pada Rabu (22/01/2020), pemerintah Wuhan telah melarang proses jual beli hewan di pasar basah tersebut.
5. Seleb Tiongkok Minta Maaf usai Promosi Kuliner Sup Kelelawar

Selebriti internet Wang Mengyun melontarkan permintaan maafnya karena telah mengunggah video terkait promosi kuliner sup kelelawar.
Wang mengaku bahwa dirinya tidak tahu dan tak sadar jika kelelawar adalah pembawa virus corona yang kini sedang meresahkan masyarakat dunia.
Wang pun menjelaskan bahwa sebenarnya video tersebut diambil pada tahun 2016 silam dan baru diunggah pada 22 Januari 2020.
Dilasir South China Morning Post, hal tersebut disampaikan oleh Wang Mengyun melalui microblog-nya.
Wanita ini mengaku menyesal telah mempromosikan sup kelelawar itu adalah makanan yang enak di saat kecemasan dunia akan penularan virus corona yang kian meningkat.
Wang mengaku, awalnya ia hanya ingin mengenalkan kuliner lokal kepada netizen.