Jembatan Krueng Teukuh
Warga Pertanyakan Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh Kuala Batee, Ini Penjelasan Kadis PUPR Abdya
Untuk diketahui, rakit Krueng Teukuh merupakan sarana vital bagi ratusan masyarakat atau petani, menuju perkebunan kepala sawit di kawasan Jalan 30, G
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejumlah masyarakat dan petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mempertanyakan kepastian pembangunan jembatan Krueng Teukuh, Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.
Pasca pembatalan pembangunan jembatan yang dilakukan beberapa tahun lalu itu, hingga saat ini para petani dan masyarakat terpaksa naik rakit untuk menyebrang sungai tersebut.
Untuk diketahui, rakit Krueng Teukuh merupakan sarana vital bagi ratusan masyarakat atau petani, menuju perkebunan kepala sawit di kawasan Jalan 30, Gampong Lama Tuha.
Setiap hari, rakit ini digunakan 30 warga sampai 60 warga.
Hal itu dilakukan karena jika melalui akses lain harus menempuh jalan melingkar, dengan jarak mencapai 37 km untuk sampai ke perkebunan.
"Kabarnya tahun ini dibangun, sesuai dengan janji Plt Gubernur seusai meninjau bersama bupati pada malam hari. Tapi, apakah ini benar atau tidak, itu yang belum tahu," ujar Harmanyah salah seorang warga Kuala Batee.
• VIRAL VIDEO Seorang Pria Pukul Ibunya Karena Tak Diberi Uang Untuk Beli Narkoba, Netizen Berang
• Satu Mahasiswa Aceh dari China Tiba di Bandara SIM, Petugas Pastikan tak Terjangkit Virus Corona
• Disnakermobduk Aceh Intruksikan Perusahaan yang Pekerjakan TKA Cina Lakukan Pemeriksaan Khusus
Namun, Harmansyah sangat berkeinginan jembatan Krueng Teukuh tersebut, bisa dibangun tahun ini, sehingga masyarakat tidak lagi harus naik rakit pergi ke kebun.
"Kami sangat berharap ini, karena jembatan ini, sangatlah membantu dan menjadi kebutuhan para petani," pungkasnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya, Ir Much Tavip MM saat dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan bahwa jembatan Krueng Teukuh tersebut akan dibanguan pada 2020.
"Iya benar, insya Allah. Informasi yang saya peroleh dari kadisnya, untuk pembangunan jembatan Krueng Teukuh ini, membutuhkan anggaran senilai Rp 13 miliar dari APBA," ujar kepala Dinas PUPR Abdya, Ir Much Tavip MM.
Ia menyebutkan, pembangunan jembatan yang panjangnya sekitar 60 meter itu, akan menghubungkan dari Desa Drien Leukit, Kecamatan Kuala Batee menuju Kecamatan Babahrot melalui jalan lebar 30 meter itu, akan dipasang rangka baca.
"Iya benar, rangka baja semua, selain itu, Rp 13 miliar itu juga sudah termasuk pengaman jembatan," katanya.
Saat ini, kata Tavip, sesuai informasi diperoleh, sudah dilakukan proses tender pengawasan, selanjutnya akan dilakukan proses tender fisiknya.
"Setelah ada pemenangnya, maka paling cepat pertengan tahun sudah bisa dikerjaakan," ungkapnya.