Breaking News

Koran di Denmark Ubah Bendera China Jadi Gambar Virus Corona, Sindir Kasus Penyakit di Wuhan?

Ilustrasi satir ini dicetak oleh surat kabar Jyllands-Posten dikutip dari The Local Denmark, Senin (27/1/2020) .

Editor: Amirullah
Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix via https://www.thelocal.dk/
Sebuah ilustrasi satire muncul di sebuah surat kabar di Denmark yang mengubah lima bintang bendera China dengan virus corona 

Sejauh ini, kasus infeksi virus corona telah mencapai lebih dari 4000 pasien.

Sejumlah kasus virus corona juga telah masuk beberapa negara seperti, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Nepal, Vietnam, Kanada, Saudi Arabia, Singapura, Amerika Serikat, Prancis dan Australia.

Gegara Harun Masiku Buronan, KPK & PDIP Dipermalukan di ILC, Adian Napitulu Sentil Demokrat & PKS

Beredar Foto Hoaks Mayat Bergelimpangan di Jalan Disebut Korban Virus Corona, Ini Fakta Sebenarnya

Virus Corona di Jepang

Sebelumnya, seorang pria di Jepang terinfeksi virus corona meskipun tidak memiliki catatan kunjungan ke China.

Kasus infeksi pria ini, dilansir Channel News Asia, dilaporkan melalui otoritas Jepang pada Selasa (28/1/2020).

Pihak otoritas Jepang yang sedang menyelidiki infeksi ini menyebut pria ini tampaknya terkena virus lantaran menjadi supir seorang turis yang baru datang dari Wuhan.

Pria berumur 60-an yang tidak disebutkan namanya ini berasal dari daerah Nara, wilayah Barat Jepang.

Menyupiri Turis Wuhan

Berdasarkan pengakuan, pria ini pernah mengantarkan dua grup turis asal Wuhan pada awal Januari 2020.

Kini, ia berakhir di rumah sakit dengan infeksi virus corona pada tubuhnya, pada Sabtu (25/1/2020).

Gejala yang ia alami seperti flu dan demam, mengakibatkan ia harus menginap di rumah sakit.

Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan bahwa negaranya telah mengonfirmasi dua kasus baru masuk di negara sakura.

Sehingga total infeksi virus corona di Jepang mencapai 6 kasus.

"Satu dari mereka padahal tidak pernah berkunjung ke Wuhan, dan mengantarkan rombongan turis dari Wuhan di sebuah bus selama dua kali pada Januari," kata Katsunobu Kato.

Lebih jauh lagi, pihak Kementerian Kesehatan Jepang yang dikonfirmasi AFP mengatakan 'tidak pernah ada informasi' si pria tersebut bepergian ke China, termasuk Wuhan.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved