Berita Abdya
Permintaan Penanganan Banjir Luapan Sungai Ie Mirah, Ini Tanggapan Kalak BPBK Abdya
“Pembangunan tebing pengaman Krueng Ie Mirah menggunakan bahan batu gajah sumber dana hibah BNPB Pusat senilai Rp 3 miliar,”
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
Lantai beton teras rumah toko (ruko) milik Azhar Amin lokasi pinggir Jalan Nasional ambruk diterjang banjir.
Sehingga akses masuk dan ke luar dari rumah tersebut menjadi terganggu.
Satu sisi pagar beton Kantor Keuchik Gampong Ie Mirah, juga ambruk diterpa banjir.
Demikian juga bahu Jalan Nasional sepanjang 500 meter rusak parah di beberapa titik, akibat digerus banjir.
Termasuk talud bahu jalan dari kawat beronjong, juga ambruk sepanjang sekitar 30 meter.
• Sengketa Tapal Batas Antara Kecamatan Gandapura dan Makmur Bireuen Berakhir, Begini Penyelesaiannya
Bahu Jalan Nasional yang rusak tersebut, menurut Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman baru saja ditimbun tahun lalu oleh pihak provinsi.
Setelah usak parah dihantam banjir awal tahun lalu.
“Sekarang harus ditimbun lagi,” katanya.
Pascabanjir dengan ketinggian antara 20 sampai 40 cm yang merendam puluhan rumah warga di Dusun Kuta Malaka selama 4 jam lebih, juga menyisakan endapan lumpur dalam ruangan rumah.
Selain perabotan dan pelataran rumah tangga menjadi basah.
“Sekarang warga sibuk membersihkan endapan lumpur di permukaan lantai rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam,” kata Keuchik Herman.
Banjir luapan aliran Krueng (Sungai) Ie Mirah, Selasa malam sempat merendam badan Jalan Nasional sepanjang 500 meter dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm.
Berlokasi Dusun Kuta Malaka atau lokasi Simpang Ie Mirah menuju Terangun, Kabupaten Gayo Lues (Galus).
Kendaraan bermotor jenis sepmor dan mobil badan kecil dari dua arah terjebak di lokasi sekitar 4 jam.
Kemudian, sudah bisa melintasi pada pukul 23.15 WIB.