Marak Kerajaan Fiktif, Dulu Soekarno Pernah Tertipu Raja & Ratu Palsu Ternyata Tukang Becak & PSK

Soekarno juga menjadi korban penipuan raja dan ratu palsu bernama Idrus dan Markonah itu.

Editor: Amirullah
IST
Detik-detik Teroris Incar Nyawa Soekarno Saat Salat, Tembakan Meleset & Ngawur karena Lihat Bayangan 

SERAMBINEWS.COM - Marak kerajaan palsu di Indonesia, ternyata Soekarno pernah tertipu raja dan ratu palsu sebelumnya.

Keberadaan raja dan ratu palsu rupanya sudah ada sejak zaman pemerintahan Presiden Soekarno.

Bahkan, Soekarno juga menjadi korban penipuan raja dan ratu palsu bernama Idrus dan Markonah itu.

Seiring berkembangnya teknologi maka arus penyebaran informasi sama sekali tak terbendung.

Akibatnya, masyarakat sulit untuk menyaring antara informasi yang sesuai fakta atau informasi palsu alias hoaks.

Tak terkecuali dengan berita belakangan ini yang menghiasi media massa seputar raja-raja fiktif.

Rupanya, tak cuma warga biasa saja yang mudah tertipu raja-raja palsu itu. Presiden pertama RI Soekarno juga pernah mengalaminya.

Peringatan 25 Tahun Gempa Kobe, Film Tsunami Karya Staf Humas Pemerintah Aceh Tayang di Jepang

Telah Membunuh Miliaran Hewan, Namun Siput ini Lolos dari Kebakaran Hutan Australia, Kok Bisa?

Polisi Bongkar Kafe Seks Gang Royal, Kamar Seukuran Kuburan hingga Nama PSK Ditulis di Tisu

Tiga Pesawat Jemput WNI di Wuhan, Pemerintah Keluarkan Travel Warning ke Hubei

Bahkan, sang raja dan ratu fiktif itu disambut bak tamu penting di Istana Kepresidenan.

()

Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).(Dok.Hotel Indonesia) ()

Siapakah raja dan ratu fiktif yang berhasil memperdayai orang nomor satu negeri ini?

Mereka adalah Idrus dan Markonah. Keduanya mengaku sebagai raja dan ratu dari suku Anak Dalam di wilayah Lampung.

Sejarawan alumnus Universitas Pramadina Hendri F Isnaeni seperti dikutip Kompas tanggal 26 Februari 2017 mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1950-an.

Saat itu, Soekarno mudah percaya karena "raja" dan "ratu" itu berniat menyumbang harta benda mereka untuk merebut Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Niat keduanya pun disorot sejumlah media massa. Bahkan, keduanya juga diundang Presiden Soekarno ke Istana Merdeka.

“Raja Idrus dan Ratu Markonah mendapat liputan media massa besar-besaran. Mereka juga sempat diterima Presiden Soekarno di Istana,” ungkap Hendri.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved