Virus Corona Serang China

UPDATE - Virus Corona di China Telah Renggut 170 Nyawa, 38 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Dilaporkan bahwa 38 orang telah meninggal dalam 24 jam terakhir dan total 12.167 orang dicurigai terinfeksi virus mematikan ini.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. (AFP/HECTOR RETAMAL) 

Mereka akan membantu memerangi wabah koronavirus yang terus berkembang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat yang berbasis di DeKalb County, Georgia.

Kantor lembaga ini berada berdekatan dengan kampus Universitas Emory, di sebelah timur kota Atlanta.

"Informasi yang saya miliki sekarang adalah bahwa kita diundang untuk menjadi bagian dari misi WHO ini," kata Nancy Messonnier, Direktur Penyakit Pernapasan Badan Kesehatan AS, kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers.

"Kami bekerja dengan WHO melalui rincian tim itu," katanya.

"Ada pertanyaan logistik dan semacamnya tentang ini, tetapi pemahaman saya adalah bahwa telah ada penjangkauan awal dan bahwa pada titik ini ada rencana untuk memasukkan CDC dalam tim itu."

Sebelumnya, pada Selasa (28/1/2020), Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing telah menolak tawaran AS untuk mengirim tim ke China guna membantu menangani wabah koronavirus.

Panel darurat WHO akan berkumpul kembali pada Kamis (30/1/2020) malam nanti, untuk membahas ancaman virus mematikan setelah muncul di kota Cina Wuhan bulan lalu.

WHO mencatat, sejauh ini virus mematikan itu telah menginfeksi lebih dari 6.000 orang di seluruh dunia.

Sebagian besar kasus, 5.997, telah dicatat di Tiongkok.

WHO melacak 71 kasus yang telah dilaporkan di 51 negara selain China.

AS telah mengumumkan lima kasus penyakit yang dikonfirmasi di empat negara berbeda saat pejabat kesehatan terus menyelidiki total 165 orang yang mungkin memiliki virus.(Anadolu Agency)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved