Mahasiswa Aceh Terjebak di Wuhan
Pemerintah Aceh Serahkan Nama Mahasiswa Aceh untuk Dievakuasi dari Wuhan
Mahasiswa Aceh ini tidak semuanya berada di Wuhan. Ada berada di Changcun, Jiangsu, Tianjin, Nanning, Beijing, dan beberapa daerah lainnya.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemeritah Aceh (BPPA) menyerahkan daftar nama mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, China untuk dievakuasi kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jumat (31/1/2020).
Kepala BPPW, Almuniza Kamal S.STP, M.Si di Direktorat PWNI dan Badan Hukum, Kemenlu, menjelaskan, jumlah pelajar Aceh di China saat ini 64 mahasiswa. "Namun, lanjutnya sebagian mahasiswa tersebut ada yang telah pulang secara mandiri," katanya.
Mahasiswa Aceh ini tidak semuanya berada di Wuhan. Ada berada di Changcun, Jiangsu, Tianjin, Nanning, Beijing, dan beberapa daerah lainnya.
• Evakuasi WNI dari Wuhan, Mahasiswa Aceh Akan Dikarantina di Jakarta
• VIDEO Lolos dari Isolasi Wuhan, Orang-orang Ini Malah Dapat Perlakuan Kejam dari Keluarganya
• Kesaksian Mahasiswa Indonesia yang Baru Kembali Dari Wuhan, Sebut Banyak Hoaks Tentang Virus Corona
Adapun yang pulang secara mandiri berjumlah 41 orang dan sudah tiba di Aceh.
Sementara, lanjut Almuniza, 13 Mahasiswa lainnya masih tertahan di Wuhan karena daerah tersebut telah diisolasi oleh pemerintah setempat. Sedangkan dua lainnya tengah dalam perjalanan pulang ke Aceh.
"Selain itu, ada delapan mahasiswa lainnya yang yang berada di luar Wuhan, dan kita berharap segara dievakuasi juga oleh Kemenlu," jelasnya.
Penyerahan data 65 mahasiswa itu diterima oleh Kepala Seksi Malaysia II, Direktorat PWNI dan Badan Hukum, Fadli.
Fadli mengatakan, kurang dari 24 jam ke depan Pemerintah Indonesia bersama berbagai Kementrian dan lembaga teknis lainya akan segera berangkat untuk melakukan penjemputan terhadap seluruh WNI disana.
"Pemerintah tengah mempersiapkan proses evakuasi, terutama skema pemulangan ratusan WNI tersebut. Termasuk beberapa opsi evakuasi demi mencari solusi yang paling efektif dan efisien," jelasnya. (*)