Simpang Empat Jalan Lilawangsa Masjid Paya Bujok Tunong Langsa Sering Macet, Karena Jalan Sempit

Kemacetan di persimpangan jalan Lilawangsa yang selalu padat dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat dan lainnya itu.

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Kondisi lalulintas Persimpangan Jalan Lilawangsa, Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro kerap menimbulkan kemacetan dan sangat semraut.

Amatan Serambinews.com, Sabtu (01/02/2020), selama ini persimpangan empat persisnya di sekitar Masjid Rahmah Gampong Paya Bujok Tunong itu, kerap mengundang kemacetan.

Karena persimpangan jalan ini sudah sangat sempit.

Kemacetan di persimpangan jalan Lilawangsa yang selalu padat dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat dan lainnya itu.

• CPNS Lulus Passing Grade di Pidie Terus Bertambah, Ini Kriteria Ikut Tes SKB

• Dua Pemain Aceh Jebolan Satoe Atjeh Perkuat Tim Liga Pro Asal Sulawesi Utara

• Begini Cara Panpel Jaring Aspirasi Pembentukan Pemekaran Kecamatan Sakti dari Pidie

Bahkan, juga kerap terjadi kecelakaan karena kendaraan saling mengdahului.

Kondisi macet dan semraut lalulintas di persimpangan jalan ini terjadi terutama pada jam pagi.

Pagi merupakan kondisi sibuk karena waktu masuk anak sekolah dan jam masuk kantor, maupun sebaliknya pada waktu siang harinya, serta pada sore hari.

Jalan di persimpangan empat Gampong Paya Bujok Tunong ini terlihat mengerucut kecil (menyempit), karena di sisi beram jalan diapit berapa kios dan ruko warga di sekitar.

Apalagi warga yang sedang berbelanja di sana sering memarkirkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat di pinggir jalan.

Jalan Lilawangsa ini termasuk jalur sibuk yang sangat padat di kawasan Kecamatan Langsa Baro.
Karena jalan ini selain dilintasi warga juga selalu dilintasi mobil angkutan tanah dan lainnya.

Menurut Indra, salah seorang warga Paya Bujong Tunong Langsa mengatakan, jalur simpang empat Gampong Paya Bujok Tunong ini sudah sepantasnya dilakukan pelebaran.

"Kami minta Pemko Langsa untuk melakukan pelebaran, agar tidak terjadi kemecetan, kesemrautan, dan kecelakaan," pinta Indra yang juga mantan anggota Remaja Masjid era tahun 1994 di Paya Tunong itu. (*)