Kisah Siti Hajar, Janda Miskin di Aceh, Sanggup Panjat 60 Pohon Pinang Sehari untuk Hidupi 4 Orang
Seorang perempuan warga Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun menjadi tulang punggung keluarga.
Rumah gubuk reyotnya sudah direnovasi dengan menggunakan dana desa.
"Panjat pinang memang sudah profesinya, kalau tidak musim pinang dia jadi buruh tani di sawah, kupas pinang orang, karena dia tulang punggung keluarga sejak suaminya meninggal, "kata Kepala Desa Paloh Mampree M Nazar Nurdin, saat dikonfirmasi Kompas.com.
Nazar menyebutkan, Siti Hajar merupakan warganya yang sangat miskin di Paloh Mampree.
Bahkan, sebelum rumahnya dibangun dengan menggunakan dana desa pada 2019 lalu mereka tinggal di gubuk reyot tak layak huni.
"Sekarang rumahnya sudah layak huni setelah kami bangun menggunakan dana desa, kalau sebelumnya mereka tinggal di gubuk tidak layak huni.
Kalau dari desa untuk keluarga kami prioritaskan kalau ada bantuan, karena memang kondisi kehidupannya sangat layak untuk dibantu," ujarnya.
Di mata masyarakat sekitar, Siti dikenal sebagai perempuan yang tangguh dan seorang pekerja keras.
Bahkan, ia rela melakukan pekerjaan yang berisiko, demi menghidupi keluarganya.


• Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 112 Triliun dalam Sehari, Pendapatan Terbesar dari Saham Amazon
• Menangkap Peluang di Antara Pelancong Malaysia dan Penjual Salak di Pasar Aceh
• Presiden Melayat ke Rumah Duka Gus Sholah, Jokowi: Kita Kehilangan Sosok Cendikiawan Muslim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siti, Sang Perempuan Tangguh, Panjat 60 Pohon Pinang Sehari untuk Hidupi 4 Orang"