Dosen Unsyiah Tenggelam
Sebelum Meninggal Tenggelam di Krueng Jalin, Pegawai Kontrak Unsyiah Ini Sempat Ngopi Bareng
Hendra Rahmad adalah pegawai kontrak Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah yang meninggal tenggelam di Krueng Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar
Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
Hendra Rahmad adalah pegawai kontrak Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah yang meninggal tenggelam di Krueng Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Sabtu (1/2/2020).
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jalaluddin (51), sahabat almarhum Hendra Rahmad (36), merasa sangat kehilangan atas meninggal temannya itu.
Hendra Rahmad adalah pegawai kontrak Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah yang meninggal tenggelam di Krueng Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Sabtu (1/2/2020).
Jalaluddin yang akrab disapa Jalal ini mengaku peristiwa ini seperti mimpi saja.
Pasalnya, Jumat malam, sehari sebelum kejadian itu, dirinya dan Rahmad yang akrab disapa Ngoh ini baru siap ngopi di kawasan Pango, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
“Di malam sehari sebelum kejadian itu, kami masih sempat ngopi dan waktu itu kami ada bertiga, ada teman kami satu lagi namanya Munawir,” cerita Jalal kepada Serambinews.com, Minggu (2/2/2020).
• Tekan Pengangguran, Disnaker Tamiang Usulkan Penambahan Kuota Usman
• Striker Persiraja Asal Brazil, Vanderley Tiba di Banda Aceh, Besok Mulai Latihan di Lampineung
• Akibat Tidak Tersedianya Layanan Seluler, Warga Bulohseuma Kesulitan Bangun Komunikasi Bisnis

Seperti malam-malam sebelumnya, lanjut Jalal, dirinya bersama almarhum Hendra Rahmad, hanya menghabiskan ngopi paling lama satu atau dua jam.
“Malam itu, kami bertiga hanya ngopi satu jam dari awal kami duduk jam 10, satu jam kemudian di jam 11 kami sudah bubar.
Karena Hendra malam itu bilang esok harinya dia mau mengikuti acara silaturahmi dengan keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah di Jalin,” sebut Jalal.
Ternyata malam itu, menjadi malam terakhir bagi Jalal ngopi bersama sahabatnya itu.
Bahkan sebelumnya kembali ke rumah masing-masing, lanjut Jalal, dirinya sempat mengantar Hendra Rahmad sampai ke pagar rumah istrinya.
Rumah itu di Dusun Rawa Sakti, Gampong Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.
Pasalnya, kata Jalal, dirinya juga tinggal di Jeulingke.
“Saya memang baru sekitar 5 atau 6 bulan mengenal almarhum.
Tapi, selama ini, dia lah teman ngopi saya dan hampir setiap malam kami duduk,” ujar Jalal.
Kemudian, kata Jalal, selama beberapa bulan terakhir mereka kenal, Jalal merasa cocok berteman dengan almarhum Hendra, meski usia mereka terpaut jauh.
Kecocokan itu sebut Jalal, di samping dirinya tidak pernah berselisih paham, almarhum juga dikenal sebagai anak periang, sopan, baik, serta berjiwa sosial tinggi serta asik diajak bertukar pikiran.
Pada malam itu, sebut Jalal, almarhum Hendra Rahmad tidak menunjukkan perubahan sikap atau firasat akan pergi selama-lamanya.
Oleh karena itu, Jalal pun tidak berfirasat akan terjadi sesuatu pada rekannya itu.
“Pada malam itu Hendra seperti biasa, tidak ada tanda-tanda yang berbeda.
Makanya saya syok begitu dengar kabar dia tenggelam dan meninggal dunia,” sebutnya.
Jalal pun kembali mengungkapkan dirinya begitu kehilangan dengan peristiwa yang menimpa sahabatnya itu.
“Semua sudah janji Allah. Kita semua yang hidup hanya menunggu waiting list untuk dipanggil olehNya, mungkin dengan cara yang berbeda-beda,” pungkas Jalaluddin.
Seperti diberitakan, Hendra Rahmad, dilaporkan tenggelam di Krueng Jalin, Sabtu (1/2/2020) hingga akhirnya meninggal di Puskesmas Jantho, Aceh Besar.
Seorang lainnya, yaitu dosen FEB bernama Ikhsan diketahui kritis, setelah berupaya membantu almarhum.
Informasi yang diterima Serambinews.com menyebutkan, Sabtu (1/2/2020) keluarga besar FEB Unsyiah, dosen dan pegawai yang jumlahnya ratusan orang bersilaturahmi di lokasi wisata Jalin, Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
Namun, acara silaturahmi tersebut berujung duka ketika seorang pegawai bernama Hendra tenggelam di aliran sungai (krueng) Jalin saat mandi-mandi.
Melihat Hendra tenggelam, Ikhsan seorang dosen di FEB, langsung membantu.
Namun Ikhsan juga tenggelam sebelum sempat menyelamatkan Hendra.
“Ikhsan berhasil selamat meski kondisinya kritis,” kata seorang sahabatnya yang mengabarkan berita duka itu ke Serambinews.com, Sabtu sore.
Ikhsan dilarikan ke RSUD Aceh Besar di Indrapuri dan hingga malam ini masih dalam penanganan tim medis.
Hendra yang tak berhasil diselamatkan, meninggal dunia dalam pertolongan medis di Puskesmas Jantho. (*)