China Konfirmasi 425 Kematian Akibat Coronavirus, Jenazahnya Dibakar di Krematorium Dekat RS

Kantor lokal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini adalah kematian pertama yang terkonfirmasi di luar China.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah
EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING – Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (4/2/2020) mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat wabah coronavirus naik menjadi 425 orang.

Dalam sebuah pernyataan, komisi mengatakan sejauh ini telah menerima total 20.438 kasus yang dikonfirmasi.

Sebanyak 64 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Lebih dari 171.000 orang berada di bawah pengawasan medis, sementara jumlah orang yang dipulangkan mencapai 632 orang.

Sementara itu, seorang pria berusia 44 tahun meninggal karena virus corona di Filipina.

Kantor lokal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini adalah kematian pertama yang terkonfirmasi di luar China.

Pasien adalah warga negara Cina dari kota Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi.

Wabah Virus Corona Paksa Macau Tutup Semua Fasilitas Judi, Penduduk Diserukan Tinggal di Rumah

Saat Dunia Sedang Dihebohkan Wabah Virus Corona, Taiwan Laporkan 56 Kematian karena Flu Babi

Cuci Tangan Pakai Sabun, Langkah Awal Terhindar dari Virus Corona

Jenazah Dibakar

NHC juga mengumumkan jenazah orang-orang yang meninggal karena wabah akan dibakar di krematorium (tempat kremasi jenazah) di dekat rumah sakit.

Jumlah orang dengan virus yang terdeteksi di luar daratan Cina mencapai 15 kasus di Hong Kong dan delapan kasus di Macau, keduanya merupakan wilayah administrasi khusus.

Selain Cina, virus telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, AS, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Sri Lanka, Filipina, India, dan Kanada.

Virus, yang berasal dari Wuhan, dikatakan telah ditularkan ke manusia dari hewan, terutama kelelawar.

Ini meningkatkan alarm secara global dengan kasus-kasus yang dilaporkan di seluruh Asia, Eropa, AS dan Kanada.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu sebagai darurat internasional.

AS mengumumkan darurat kesehatan masyarakat karena coronavirus jenis baru.

Rusia pada hari Sabtu menangguhkan perjalanan bebas visa bagi wisatawan ke dan dari China.

Para pelancong dari China diskrining terhadap virus di bandara-bandara di seluruh dunia dan beberapa maskapai menunda penerbangan ke Wuhan.

Jepang, Korea Selatan, AS, Australia, Pakistan, India, Prancis, Jerman, Indonesia, Malaysia, dan Turki mengevakuasi warganya dari Wuhan, pusat virus yang mematikan.

Messi Lebih Cocok Bermain dengan Ansu Fati Ketimbang dengan Penyerang Mahal Antoine Griezmann

Modus Baru Penyelundupan Narkoba, Sabu Cair Dikemas Seperti Mainan Anak-anak

Kronologi Polisi Baku Tembak dengan Kurir Narkoba, 3 Orang Tewas dan 288 Kilogram Sabu Disita

Hong Kong dan Makau

Hong Kong dan Macau Dua wilayah administrasi khusus Republik Rakyat Tiongkok, telah meningkatkan kesiagaan tinggi terhadap penyebaran virus mematikan ini.

Sebanyak 15 kasus coronavirus ditemukan di Hong Kong dan delapan kasus di Macau.

Di Hong Kong, ratusan profesional medis memulai pemogokan pada Senin 3 Januari 2020 untuk menuntut penutupan perbatasan dengan China daratan.

Hal ini sebagai upaya memblokir penyebaran virus yang bisa ditularkan dari orang ke orang.

Sementara Kepala Eksekutif Macau, Ho Iat-seng, pada hari Selasa (4/2/2020) mengatakan bahwa ia telah meminta semua kasino di kota untuk ditutup selama setengah bulan.

Ia menyatakan pemerintah khawatir karena ada peningkatan risiko virus Wuhan menyebar dari orang ke orang.

"Kami akan menangguhkan industri perjudian dan bisnis kasino terkait selama setengah bulan," kata kepala eksekutif Ho Iat-seng, seperti dikutip AFP.

Wabah corona memberikan pukulan telak bagi perekonomian Macau, yang sebagian besar berharap pada sektor perjudian dan pariwisata.

Angka untuk Januari menunjukkan pendapatan gaming turun 11,3 persen pada bulan yang sama tahun lalu.

Makau biasanya ramai dengan penjudi selama liburan Tahun Baru Imlek China, tetapi banjir wisatawan telah berkurang hingga tahun ini karena kekhawatiran tumbuh karena virus corona yang telah merenggut ratusan nyawa.

Jumlah pengunjung ke pusat kasino terbesar di dunia ini merosot hampir 80 persen dalam sepekan terakhir.

Kondisi ini telah mengubah wajah kota Makau lebih sepi dari biasanya.

Sebagai satu-satunya tempat di Cina yang memungkinkan perjudian, bekas jajahan Portugis ini biasanya menjadi daya tarik besar bagi orang-orang dari bagian lain negara lain di Cina.

Dikutip Serambinews.com dari news.rthk.hk, Kepala Eksekutif Macau, Ho Iat-seng juga mengatakan layanan publik umum dihentikan sementara.

Hanya layanan darurat saja yang disediakan.

Pemerintah kota mendesak semua penduduk untuk tinggal di rumah, dan hanya ke luar jika mereka perlu membeli makanan.

HO Iat-seng mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan bos kasino untuk membahas penutupan bisnis mereka.

Ia menambahkan bahwa itu adalah langkah yang sulit untuk dilakukan, tetapi melindungi kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

Pada jumpa pers, Ho, yang mengenakan masker wajah, juga mendesak pekerja media untuk menjaga diri mereka sendiri dan memastikan mereka memakai alat pelindung.

Apa yang dilakukan Ho di Macau berbeda dengan saran yang diberikan oleh Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, yang hanya beberapa jam sebelumnya muncul di hadapan pers tanpa masker.

Carrie Lam malah mendesak para jurnalis untuk berhenti memakai masker untuk menghemat persediaan yang semakin menipis.(Anadolu Agency)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved