Nasib Nepal Tanpa Pemimpin Usai Demo Ricuh, Wanita Ini Jadi Kandidat Kuat PM Sementara

Juru bicara militer Nepal, Raja Ram Basnet, mengatakan bahwa pembicaraan awal dengan demonstran telah dimulai dan akan terus berlanjut.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Laksono meminta kesiapan pemerintah Republik Indonesia dalam memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Nepal. 

SERAMBINEWS.COM - Tentara Nepal akan melanjutkan perundingan dengan perwakilan demonstran generasi Z (Gen Z) pada Kamis (11/9/2025) untuk menentukan sosok pemimpin sementara.

Setelah demo Nepal berujung ricuh dan terjadi kerusuhan di mana-mana, Perdana Menteri KP Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel mundur dari jabatannya.

Situasi Nepal kini berangsur tenang setelah protes besar yang digerakkan generasi muda, dikenal sebagai "protes Gen Z", menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 1.000 korban.

Juru bicara militer Nepal, Raja Ram Basnet, mengatakan bahwa pembicaraan awal dengan demonstran telah dimulai dan akan terus berlanjut.

“Perundingan awal sedang berlangsung dan akan dilanjutkan hari ini,” ujarnya kepada Reuters, menambahkan bahwa pihaknya berupaya menormalkan situasi secara bertahap.

Baca juga: VIDEO - Tolak Politisi Busuk, Gen Z Nepal Pilih Nenek 72 Tahun ini Pimpin Nepal


Sushila Karki muncul sebagai kandidat kuat
 

Dalam proses pencarian pemimpin sementara, nama mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, Sushila Karki, mencuat sebagai kandidat terkuat. 

Karki merupakan perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut pada 2016.

Para pengunjuk rasa menyebut Karki sebagai sosok yang bersih dan tegas dalam integritas.

“Kami melihat Sushila Karki apa adanya. Jujur, tak kenal takut, dan teguh,” kata Sujit Kumar Jha, demonstran berusia 34 tahun.

“Dia pilihan yang tepat. Ketika kebenaran berbicara, itu terdengar seperti Karki.”

Menurut sumber yang mengetahui perkembangan, Karki (73) telah menyatakan kesediaannya.

Namun, pemerintah dan militer masih mencari dasar konstitusional untuk proses pengangkatannya.

Kendati demikian, belum semua kelompok demonstran sepakat dengan pencalonannya.

Beberapa tokoh pedemo dikabarkan masih mencari kesepakatan bulat terkait figur pengganti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved