Virus Corona Serang Cina

Mengungkap Rahasia China Bangun Rumah Sakit Corona di Wuhan Secepat Kilat, Kini Resmi Beroperasi

Akhirnya China mampu mewujudkan rumah sakit darurat khusus pasien corona, Huoshenshan, di Wuhan, Provinsi Hubei, hanya dalam waktu 8 hari.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/STR
Pemandangan udara pembangunan rumah sakit Huoshenshan (Gunung Dewa Api) di Wuhan, Hubei, China, Minggu (2/2/2020). Huoshenshan, rumah sakit darurat khusus pasien corona dengan kapasitas 1.000 tempat tidur tersebut dibangun hanya dalam waktu 8 hari, dimulai pada 25 Januari lalu. (AFP/STR) 

Jaringan hotel Citizen M dan Marriott International, telah menggunakannya dalam rencana pembangunan mereka.

S
Rumah sakit khusus pasien corona, Huoshenshan, mulai beroperasi Senin (3/2/2020).(Getty Images)

Material prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di bagian lain dunia.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, misalnya, dapat dengan cepat mendirikan rumah sakit lapangan untuk diagnosis dan perawatan darurat.

Dia melanjutkan, sejarah China dengan epidemi massal telah mempersiapkan mereka dengan matang dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung di Wuhan.

"Dalam banyak hal, China berada di depan AS dan negara-negara lain dalam menangani infeksi massal, seperti yang pernah mereka alami sebelumnya dengan SARS pada 2003," cetus Scott.

China juga dapat memangkas birokrasi ketika akan merancang dan membangun proyek besar seperti ini, terutama saat begitu banyak hal yang harus dipertaruhkan.

Rahasia kunci

Rumah sakit khusus pasien corona Huoshenshan mulai menerima pasien corona, Senin (3/2/2020).(Getty Images)
Rumah sakit khusus pasien corona Huoshenshan mulai menerima pasien corona, Senin (3/2/2020).(Getty Images) 

Ada faktor-faktor penting yang merupakan kunci mempercepat proyek-proyek pembangunan di China yakni kurangnya serikat pekerja, masuknya tenaga kerja murah dari kota-kota provinsi, dan ketersediaan bahan bangunan.

Tetapi ini tidak berarti bahwa standar bangunan China lebih longgar dibandingkan dengan negara-negara Barat.

Helbig yang telah mengerjakan beberapa proyek infrastruktur besar di China termasuk bandara Shenzhen Bao'an dan resor Disney di Shanghai, mengatakan bahwa faktor keselamatan merupakan prioritas di China.

"Mereka tidak melakukan hal-hal gila lagi.

Mereka mengevaluasi lebih teliti.

Saya merasa ada perubahan sikap selama 10 hingga 15 tahun terakhir," kata Helbig.

 Obsesi mereka yang sudah lama ada pada teknik dan arsitektur telah membuat para pengembang dan pekerja konstruksi China unggul dibanding negara lain.

Pada tahun 2016, data Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) menyebutkan, China mampu menyelesaikan 84 gedung pencakar langit (setinggi lebih dari 300 meter) dibandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya 7 gedung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved