Makam Keramat Datuk Ganjang Sepanjang 7 Meter, Benarkah Jenazah 20 Meter Dilipat Sebelum Dikubur?

ebuah makam keramat dibangun bertembok di tengah-tengah ladang warga Kelurahan Damar Dari, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Penampakan makam Datuk Ganjang yang berukuran 7 meter di Kelurahan Damar Dari, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Sebuah makam keramat dibangun bertembok di tengah-tengah ladang warga Kelurahan Damar Dari, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Batu yang memugar makam terlihat tak bercat, seperti menggambarkan tak ada yang menarik dari makam ini.

Namun begitu masuk ke makam, sebuah tanda tanya muncul, melihat sebuah makam/kuburan memiliki ukuran tak seperti manusia biasa.

Makam ini berukuran 7 meter yang didalamnya berisi jasad Datuk Ganjang.

Nisan pada makam Datuk Ganjang ditulis dengan Bahasa Arab.

Tak banyak referensi yang bisa menjelaskan secara sahih siapa Datuk Ganjang dan mengapa makamnya berukuran 7 meter?

Dari cerita sebagian masyarakat Tebingtinggi, ukuran tubuh Datuk Ganjang semasa hidup diperkirakan setinggi 20 meter.

Untuk menguburkan tubuhnya pun mesti dilipat.

Tentu sulit diterima akal pada umumnya.

Beliau adalah sastrawan, bangsawan Melayu sekaligus ulama Islam masa lalu.

Sosok beliau, menurut orang-orang pada tua masa lalu adalah manusia yang sakti.

Dari beberapa sumber menyebutkan Datuk Ganjang wafat pada tahun 1600-an Masehi.

Ada juga yang menyebutkan beliau wafat pada zaman Nabi Muhammad.

Dengan minimnya pengetahuan tentang Datuk Ganjang, tak membuat makam ini sepi ziarah dari orang-orang yang kemungkinan memiliki hajat tertentu.

Salah seorang warga menyebut pernah ada peziarah datang dari Jakarta.

"Ada juga orang yang pernah dimimpiin katanya dari daerah Jakarta datang ke makam menjumpai masyarakat sekitar bertujuan untuk mendekorasi makam ini.

Orang itu melakukannya setelah mendapat mimpi seperti apa yang diperintahkan dalam mimpi yang bersangkutan," ujar Pandu Arwandi, masyarakat sekitar.

Orang tersebut lah, ujar Pandu yang memberikan uang sebesar Rp 11 juta kepada warga yang dia percaya untuk memugar makam, yang dulunya dibiarkan terbengkalai ini.

Kisah misterius lainnya dikatakan Pandu adalah sempat melihat cahaya di atas makam pada malam hari.

"Saya sempat melihat benda yang bercahaya di atas makam malam hari yang melayang-layang dalam durasi yang lumayan panjang," ujarnya.

Selain wisata umum mainstream pada umumnya, kisah kisah melegenda juga menjadi spot yang tak kalah menarik untuk menjadi penambah pengetahuan.

Adanya objek wisata legenda seperti Makam Datuk Ganjang tentu bagian dari khazanah Sumatera Utara

s

Satu Unit Rumah di Makmur Bireuen Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya

Musim Kemarau, Dandim Abdya Imbau Masyarakat Cegah Karhutla

22 Februari, Jokowi Dijadwalkan Berkunjung ke Bireuen, Ini Agendanya

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ziarah Makam Keramat Datuk Ganjang, Benarkah Tubuh Panjangnya Dilipat Sebelum Dikubur?

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved