Penjualan Lobster Terdampak Virus Corona  

Tiga komoditi unggulan hasil perikanan di Simeulue, yakni tripang, gurita, dan lobster, sejak dua pekan terakhir

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SARI MULIASNO
Lobster Simeulue 

SINABANG - Tiga komoditi unggulan hasil perikanan di Simeulue, yakni tripang, gurita, dan lobster, sejak dua pekan terakhir, tidak ada yang menampung atau pembeli di tingkat agen penampung. Penyebab menurunnya penjualan lobster, tripang, dan gurita itu ternyata ikut dipengaruhi merebaknya virus corona di Cina saat ini.

Pasalnya, ‘Negeri Tirai Bambu’ tersebut merupakan importir lobster terbesar dari Simeulue. Praktis, sejak mewabahnya virus corona di Wuhan, Cina memaksa para eksportir menunda pengiriman lobster ke Cina yang secara otomatis membuat mereka tak menampung lobster hasil tangkapan nelayan untuk sementara waktu.

Pantauan Serambi. Rabu (5/2/2020), sejumlah agen penampung lobster memilih tidak mengirim ke penampung besar lantaran mereka tidak menampung udang karang tersebit untuk sementara waktu. Akhirnya, hasil perikanan yang sudah dibeli dari nelayan disegarkan di dalam keramba atau kolam penyegaran agar tetap hidup sambil menunggu informasi perkembangan harga.

Terkait hal ini, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Simeulue, Novikar Setadi MSi kepada Serambi mengakui, dengan di shutdown-nya komoditi unggulan hasil perikanan itu sangat memukul para nelayan di wilayah kepulauan tersebut. "Jadi hanya tiga komoditi itu saja yang tidak ditampung sementara waktu, itu langsung kita tanya sama agennya. Kalau ikan masih normal," ucap Novikar.

Menurut Novikar, tripang, gurita, dan lobster, merupakan komoditi ekspor dan menyumbang sebesar 6 persen untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Simeulue dan menjadikannya nomor dua setelah sektor pemerintahan. "Komoditi unggulan ini ekspor terbesarnya ke Cina. Karena di sana sedang mewabah virus corona, jadi eksportir menghentikan sementara waktu pengiriman mereka," ulasnya.

Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, ucap Novikar, dikhawatirkan pendapatan nelayan Simeulue akan menurun drastis. "Untuk sektor pertanian dan perkebunan di Simeulue tidak berdampak. Hanya tiga komoditi unggulan hasil perikanan itu saja yang sudah berdampak langsung kepada nelayan yang selama ini memang mengantungkan hidupnya dengan mencari tripang, lobster, dan gurita," papar dia.

Sebagai solusi, tandasnya, para eksportir harus segera mencari negara tujuan ekspor produk unggulan tersebut selain Cina. "Harus ada upaya dari eksportir, jangan hanya tergantung dengan ekspor ke Cina supaya nelayan kembali bergairah mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya," pungkas dia.(sm)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved