Berita Luar Negeri

Warga Singapura Panik, Serbu Supermaket Setelah Status Darurat Virus Corona Naik

Warga Singapura berbondong-bondong menyerbu supermarket setelah pemerintah menaikkan status darurat virus corona dari kuning menjadi oranye

Editor: Muhammad Hadi
(KOMPAS.com/ ERICSSEN )
Stok tisu hampir habis disambar pembeli di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu siang (08/02/2020) 

SERAMBINEWS.COM - Warga Singapura berbondong-bondong menyerbu supermarket setelah pemerintah menaikkan status darurat virus corona dari kuning menjadi oranye.

Pantauan Kompas.com di lapangan menunjukan sejak kemarin Jumat sore hingga Sabtu siang (8/2/2020), supermarket besar seperti NTUC FairPrice, Sheng Siong, dan Giant penuh sesak.

Warga tua, muda, suami istri, hingga ibu-ibu mengamankan kebutuhan darurat, dengan barang yang cepat disambar salah satunya tisu kamar mandi, mie instan, hingga deterjen.

Misal di FairPrice Xtra Vivo City.

Hampir tidak ada lagi daging mentah yang tersisa ketika jarum jam baru memasuki pukul 14.00 siang waktu setempat.

Hal yang sangat langka terjadi.

Pasar Sarang Burung Walet Terdampak Virus Corona, Pengusaha Hentikan Pembelian

Demikian juga mie instan dari berbagai merk berbeda, termasuk produk Indonesia Indomie, ludes dengan cepat.

Terlihat petugas supermarket terus menambah suplai mie instan untuk menghindari terjadinya kekosongan persediaan.

Warga Negeri “Singa” juga rela mengantre panjang demi membayar setumpuk barang-barang yang sudah dimasukan ke troli besar supermarket.

Seperti diketahuim pemerintah Singapura mengumumkan untuk menaikkan status wabah virus corona atau DORSCON menjadi satu tingkat darurat pada Jumat sore (7/2/2020).

Perubahan status tersebut disebabkan oleh bertambahnya tiga kasus virus corona, dengan total korban yang terinfeksi mencapai 33 orang.

Pengobatan Ningsih Tinampi Diawasi Ketat, Mengaku Bisa Lihat Malaikat dan Datangkan Nabi

Warga Singapura terlihat mengantri panjang untuk membayar barang-barang belian mereka di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu Siang (08/02/2020)
Warga Singapura terlihat mengantri panjang untuk membayar barang-barang belian mereka di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu Siang (08/02/2020) ((KOMPAS.com/ ERICSSEN ))

Sumber virus dari tiga kasus sejauh ini tak dapat ditelusuri dan tidak ditularkan langsung oleh penderita yang berasal dari Wuhan, tempat berasalnya patogen yang membunuh 724 orang di China itu.

Warna oranye diartikan penyebaran virus sudah berada dia tahap sangat serius, menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia namun belum menyeluruh di seluruh komunitas.

Reaksi pemerintah dan komentar warga Aksi panic-buying atau kepanikan yang membuat warga menyerbu supermarket ini membuat pemerintah Singapura angkat bicara.

“Tidak ada risiko Singapura akan kehabisan stok kebutuhan pokok harian. Kami juga memiliki gudang persediaan nasional.” kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Chan Chun Sing.

Isi Tausiah HUT Gerindra, Tu Sop Ajak Legislator Kedepankan Nilai-Nilai Islam Dalam Setiap Kebijakan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved